Mohon tunggu...
M. Nasir Pariusamahu
M. Nasir Pariusamahu Mohon Tunggu... Penulis - -

Saya Manusia Pembelajar. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tebaran Bunga dan Duren di Musim Pendidikan

30 April 2017   19:08 Diperbarui: 30 April 2017   19:15 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari lalu, sekitar 5-6 orang siswaku meminta ditraktirin duren, kebetulan si penjual duren rapiin buah berduri itu di samping jalan depan sekolah. Eh… besoknya pula, siswaku yang lain bertanya padaku, pa guru,” besok 2 Mei kita bawa bunga ya?

Harapan hati hendak menjawab duren sajalah. Nanti kita makan berdua, sambil selfie-selfie lalu dibuat frame bunga untuk gambarnya.

Hehehe. Bukan itu maksudku. Mana-mana jadi. Duren tanda pemberian. Bunga tanda kasih sayang. Benar begitu guysJ

Sepulang dari sekolah, seperti tahun-tahun lalu, bunga-bunga dijaja di sepanjang jalan. Dari Mawar, Sakura, Ros dan segala jenis warnanya. Kebetulan pernah juga menjadi penjual bunga waktu dulu, sehingga biasa saja ku melihat warnanya, tanpa terganggu.

Sorenya, aku dibroadcast ama teman lewat WA, masih tentang bunga, ada tawaran penjualan bunga plus distribusi langsung ke tempat pemesan. Wah. Bunga lagi. Penjual duren mesti gini juga. Heehehhe.

Tak berapa lama, hujan menikmati tanah-tanah gersang. Kopi hangat habis untuk menghibur kawanku yang tengah berulang tahun. Entah duren atau bunga yang kuberi. Wkwkw. Bunga atau duren?

Bosan juga menerka maunya hujan. Iya. Kan lagian banjir duren di segala sudut kota. Macet dibuatnya.

Suatu ketika masih dalam bulan sama, April. Ku kira terjadi kecelakaan. Padahal, ibu-ibu lagi cek-cok ama pedagang duren. Gara-gara tawar-menawar harga. Wah. Sambil berlalu, ku kencangkan pedal gasku. Menerobos dalam kemacetan.  

Belum lama aku menulis, ponsel NOKIA hijauku berdering, sebuah inbox dari my bos. Buru-buru kursor   kupindahkan dari menu hingga kotak pesan. Ku buka pesannya. Terklik. Eh collect me. Pupus sudah harapanku. Gimana mau balas, sementara pulsa Telkomselku wuihh lagi dihacker.

Ehh. Aduan tentang bunga yang belum laku ketimbang duren yang habis laris manis ternyata asyik juga. Tak jenuh juga menyaksikan duelnya. Lha, kita nantikan aja siapa yang bertahanJ

Selamat hari pendidikan, duren atau bunga bukan itu menjadi pilihan hadiah. Melainkan adanya semangat menebarkan wangi pendidikan. Kerja keras, kerja cerdas mewujudkan pendidikan yang berkualitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun