Mohon tunggu...
M. Nasir Pariusamahu
M. Nasir Pariusamahu Mohon Tunggu... Penulis - -

Saya Manusia Pembelajar. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Timnas U-19 Goyang Vietnam pada Laga AFF

7 Juli 2018   22:00 Diperbarui: 8 Juli 2018   09:11 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Timnas Goyang Vietnam? 

"Goyang ke kiri, goyang ke kanan, Ambon Manise."

Sebait kalimat yang diucapkan oleh komentator manakala menyaksikan keindahan goyangan kaki laki-laki Timur,  Todd Rivaldo Alberth Ferre (bernomor punggung 24) melewati beberapa pemain belakang Vietnam.

Goyangannya hampir mirip Mbappe ketika menyusup lincah diantara bek tangguh Argentina di Piala Dunia 2018.
Yah, berkat aksi Rivaldo tersebut walau  pun hasil tendangannya hanya mengena mistar gawang lawan. Namun, anugerah Allah untuk Indonesia pun bersambut dengan dijemputnya bola tersebut oleh Rafli.

Kemudian, sang striker itu pun tanpa ampun menendang bolanya. Y E Li Ni E, sang kiper tak bisa membendung tembakannya. Alhasil gol tercipta di menit 80.

Sedetik kemudian pecahlah nyanyian Indonesia Tanah Air Beta dalam Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Bom gol lanjutan grup A ini menjadi penentu bagi Witan Sulaiman dkk. untuk lolos babak empat besar.

Gol tersebut sangat ditunggu oleh para suporter baik di stadion maupun di luar. Betapa tidak menggugah, secara nasionalisme, siaran Indosiar yang menayangkan laga Piala AFF U-19 ini diacak sehingga banyak orang di nusantara tidak dapat menyaksikannya. Sama halnya dengan saya, yang harus menonton lewat life streaming. 

Sementara, kita diasyikan dengan piala dunia yang notabene akan menyusutkan rasa nasionalisme kita sebagai bangsa besar. Lihatlah, betapa media sosial menayangkan perilaku pro-kontra para fans pelaga piala dunia. Sepertinya, kita tidak lagi menyaksikan pertemuan cinta dan keberagaman di media sosial, bahkan peristiwa memakaikan seragam timnya ke hewan secara paksa dilakukan dan ditebar di media.

Di dunia nyata, berita konvoi di Subuh hari, laga perjudian dan saling mengejek juga terjadi. Tapi, apakah itu selaras dengan apa yang kita dambakan sebagai entitas manusia Indonesia? Yang punya adab dan budaya persaudaraan.

Kembali lagi ke piala AFF ini. Berkat gol semata wayang, Indonesia memastikan tiket ke semifinal nanti. Belajar dari sejarah, karena sejarah adalah historia vitae magistra (guru kehidupan) kata Kontowijoyo, maka, kita menemukan objek semangat yang pernah dibuat oleh para tim Garuda sebelumnya di momen yang sama.

Betapa tidak, sejak digelar turnamen bergengsi se-ASEAN ini, lima tahun silam timnas mendulang sejarah di Piala AFF U-19. Anak-anak muda asuhan Indra Sjafri kala itu mengakhiri dahaga gelar Garuda dengan meraih juara usai mengalahkan Vietnam di final turnamen junior tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun