~Suatu Pagi di Nania~
Nania ialah salah satu desa di Kota Ambon, termasuk wilayah Kecamatan Teluk Ambon Baguala. Saya tak akan uraikan jumlah penduduknya, karena itu bukan topiknya.
Yah, Nania ialah desa yang sangat toleran. Diantara desa-desa di Ambon, Nania merupakan salah satu desa, yang tempat ibadah dua penganut agama (Islam dan Nasrani) Â berdampingan secara baik dan saling menghormati.
Beta sudah lama hidup di Ambon, tapi baru pagi ini menikmati keluhuran sosial di halaman-halamannya. Menikmati udara dalam simponi damai kasihnya.
Pagi tadi, setelah adzan Subuh berkumandang dari menara Mesjid Nurul Hijrah, kemudian sahutan bel berbunyi di pagi dari arah Gereja Sumber Hidup guna memanggil tunaikan ibadah.
Uniknya, perhatikan nama kedua bangunan itu, satunya Nurul Hijrah yang mempunyai makna "Kekuatan Atas Hakikat Perubahan" dan satunya Sumber Hidup (Mata Air Hidup)
Keduanya bangunan itu  telah memberikan sejuta makna tentang manusia bukanlah makhluk pembunuh, pemelihara kebencian, melainkan manusia adalah makhluk yang senantiasa mencari identitas diri, mengakui kelemahan dan menyadari kekuatan, untuk menyatu demi kehidupan yang penuh dengan keimanan dan kebaikan.
Kedua gedung suci itu hanya berjarak 40 langkah dari pagar ke pagar yang membentengkannya. Inilah ukiran kehidupan sosial yang menjadi kekuatan bangsa.
Catatan ini menjadi siklus kedamaian, bagi anak cucu kita. Ambon kota multietnis. Kota masa depan umat.
#JagaDamaiDiHati
#Ambon, 13 Mei 2018