Mohon tunggu...
M. Nasir Pariusamahu
M. Nasir Pariusamahu Mohon Tunggu... Penulis - -

Saya Manusia Pembelajar. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Demi Puisi, Aku Rela Jual Kata

2 Desember 2017   21:06 Diperbarui: 2 Desember 2017   21:11 1150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lubang Buaya Beach, Morela Ambon

Demi puisi, lusin-lusin kata rela kupecahkan. Pecahnya membawa suka-suka: aku percaya katamu

Ombak memukul-pukulan karang tak goyang. Aku berdiri membaca kata dalam puisi: wahai laut, berilah nafas pada ikan-ikan, agar bapak-bapak bawa pulang seekor, dua ekor dalam biduknya

Demi puisi, aku berbicara pada kata yang kupilih: jangan diam, kata harus jadi peluru, bunuh mereka yang tidak hargai kataku.

Kayu-kayu akasia sudah musnah ditebang tanpa sayang. Tapi lain dengan hukum di meja hijau, tebang- pilih.

Demi kata, yang kukorbankan: jangan jadi korban setan demokrasi. Jangan buat judi dalam kotak suara. Ini kata rakyatmu yang telah kau gadai tanah dan jiwanya.

Demi puisi yang sedang kau baca: bacalah dengan nama Tuhan, berilah pengajaran bijak pada diri. Agar setan tercabut dari jantung kemunafikan

Kataku telah dijual. Rupa-rupa. Walau hanya sebait-bait. Tapi lariknya menarik-tarik kebencian menjadi kasih sayang. Rindu.

Dan demi puisi, kataku bukan berjudi-mengunjing manusia-manusia. Kataku adalah perombak tembok kelaliman. Yang lalim akan terbakar seperti kertas dibakar api, kataku.

Ini sumpah teriakanku: kata-sumpahku tidak kacau, tidak menyimpang. Ini dunia sudah mundur. Kataku, jangan menyimpang, kembali ke jalan lurus. Kataku tidak tidur. Kataku, bangun jemput kejora di ufuk timur.

 

Ambon, 02/12/2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun