Mohon tunggu...
M. Nasir Pariusamahu
M. Nasir Pariusamahu Mohon Tunggu... Penulis - -

Saya Manusia Pembelajar. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan, Kau

10 November 2017   11:55 Diperbarui: 10 November 2017   11:57 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perempuan, kau
Pergi meninggalkan kerudungmu sebagai azimat
Layar telah kau bentangkan, terbawa angin di antara bentangan pulau-pulau
Dimana-mana, orang menyebut namamu
Tapi, kau terlanjur pergi 

Perempuan, kau
kau, bawa duka dalam kepergianmu
Yang kau jadikan bekal hidup dan amal perbuatanmu kelak
Jangkar terpaksa dilepas
Tapi, kapal-kapal terlanjur karam oleh sedihmu

Perempuan, kau
Lapisan hati yang hijau laksana empedu
Semoga airmatamu tak kau buang percuma ke dalam telaga

Perempuan, kau
Jangan kau salahkan Tuhan
Ketika daun telah jatuh
Sejatinya, hujan yang turun akan mematikan debu-debu.

Perempuan, kau
Aku tau, kau kuat bagaikan karang
Walau ombak menjungkir dan tanah berlari
kau, masih di rumahmu
Menulis takdir lewat langit-langit atap rumahmu. 

Perempuan, kau
Doaku harapanku,
Di mega nol cakrawala
Tanda-tanda hikmah akan datang padamu jua. 

Ambon, 10/11/2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun