Mohon tunggu...
M. Nasir Pariusamahu
M. Nasir Pariusamahu Mohon Tunggu... Penulis - -

Saya Manusia Pembelajar. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Qadarullah, Aku Memilihmu Ukhty

13 Juni 2017   17:01 Diperbarui: 14 Juni 2017   20:57 1355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Barangkali kita memang tidak perlu definisi dalam mengartikan cinta. Toh, kita juga tidak butuh penjelasan untuk dapat merasakan teriknya matahari. Kita hanya perlu tau cara kerjanya. Disanalah: karena-kemudian- semua keajaiban terjawab disana (Anis Matta, 4: 2012)

Insya Allah, sebab cinta yang bermuara padaNya, akan mendapatkab berkah. Walau memang ada saja tragedi kemanusiaan atas nama cinta, seperti kisah Zainudin dan Hayati dalam Tenggelamnya Kapal Van der Wijk. Dalam kisah tersebut, kita tidak boleh membuat sebuah apologize. Toh, kisah cinta yang paling mulia adalah kisah Fatimah dan Ali ra. Jika ada yang paling mulia kisahnya, kenapa tidak mencontohinya. Walaupun mati cinta. Yang terpenting cinta itu terjaga definisinya. Itulah cinta misi. Cinta jiwa. Yang bias dari penghambaan makhluk.

Insya Allah cinta yang terlahir secara ilahiriyah, bukan atas dasar kesubjektifan terhadap kekagumanan objek akan menghantarkan kepada rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warrahmah. Walaupun, ada sekelumit apapun airmata dan rasa berpadu dalam rasa menduga-duga.

Begitulah aku memilihmu. Seperti Iqbal berkata dalam Javid Namah:

"Pengetahun bersemanyam dalam pikiran,

Tempat cinta ialah hati yang sadar-jaga,

Selama pengetahuan yang tak sedikit juga mengandung cinta,

Adalah itu hanya permainan sulap si Samiri,

Pengetahuan tanpa Ruh Kudus hanya penyihiran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun