Harimau mengaung sambil menunjuk tangan. Raja! Sama seperti apa yang dilakukan dan dialami oleh Gajah, kami dikuliti dan kulit kami dijual. Selama ini kami tidak tinggal diam, kami melawan, kami makan ternak mereka, kami cakar mereka, dan kami berkeliaran dalam pemukiman manusia agar mereka takut.
Setelah mendengar berbagai keluhan dari anggota Kongres, kemudian Raja Rimba mengambil kesimpulan, yaitu: Tidak ada alasan pembenaran bagi manusia untuk mengusik kehidupan kita, karena alam ini diciptakan oleh Allah tidak hanya untuk manusia tapi juga untuk kita. Maka dari itu, jika ada manusia yang merampas hak hidup kita maka harus kita lawan.
Pawang NB yang berada dibalik pohon tubuhnya gemetar mendengar maklum Raja Rimba. Tanpa sadar, pawang NB terinjak ranting kayu dan terdengar oleh burung elang.
Ada penyusup... teriak burung elang. Tangkap... teriak Raja Rimba. Secara spontan, Musang, kelelawar, elang, babi, landak, gajah, dan semua satwa yang hadir mengepung lokasi yang ditunjuk oleh elang.
Pawang NB terkepung tidak bisa melarikan diri, hanya ada satu pilihan yaitu menyerah. Kemudian Pawang NB ditangkap dan dibawa kehadapan Raja.
Siapa kamu, tanya Raja. Saya Pawang NB yang mulia. Apa tujuan kamu menguntit acara kami. Tidak yang mulia, kebetulan saya tadi mencari rotan di hutan, tiba-tiba saya lihat ada pertemuan besar, lalu saya penasaran untuk melihatnya yang mulia.
Bohong! Kami pasti orang suruhan untuk memata matai acara kami. Tidak yang mulia (Pawang NB terus berkilah).
Tiba-tiba datang seekor harimau dan berbisik ke Raja. Tidak tahu apa yang dibicarakan, tapi sesaat kemudian sikap Raja ke pawang NB berubah total. Pawang NB dijamu layaknya seorang tamu. Sejumlah hewan lain yang melihat perubahan sikap raja berbisik, ada apa, kenapa, emang siapa orang itu.
Selesai menjamu Pawang NB, kemudian Raja Rimba meminta kepada pawang NB untuk naik ke atas panggung Kongres. Dihadapan anggota kongres, Raja menyampaikan bahwa Pawang NB lah yang selama ini membantu perjuangan kita. Jadi sudah tepat, apa yang kita putuskan hari dalam kongres, secara resmi kita serahkan kepada pawang NB sebagai perwakilan kita untuk menyampaikan kepada seluruh manusia. Bagaimana sepakat? Sepakatttttt! Jawab serentak anggota kongres.
Dalam hati Pawang NB, tambah kerjaan lagi.
Semoga terhibur, maklum lagi kurang ide untuk menulis, salam kompak para Kompasianer.