Mohon tunggu...
Nasir Nooruddin
Nasir Nooruddin Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pembelajar yang tak kunjung pintar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Natal dan Toleransi

16 Desember 2013   17:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:52 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tiap tahun umat kristiani merayakan hari raya Natal dan tiap tahun pula kita meributkan boleh tidaknya mengucapkan seklamat Natal. Perdebatan mengenai hal ini menjadi tradisi tahunan menjelang Natal seolah persoalan ini terlalu penting untuk diabaikan. Saya tak hendak ikut nimbrung dalam persoalan “pelik” yang tak berkesudahan karena siapalah saya berani membuat fatwa.

Ada persoalan lebih penting yang perlu segera diselesaikan oleh bangsa besar ini yaitu “toleransi”. Beberapa tahun belakangan wajah islam yang marah merajai di berbagai media. Tak kurang puluhan website menampilkan wajah Islam yang intoleran dan memprovokasi. Kicauan twitter pun tak kurang garangnya menampilkan wajah Islam yang seharusnya penuh kedamaian. Berita di televisi yang tidak berimbang pun menambah keruh suasana dengan seringnya menggunakan diksi yang tidak netral seperti “bentrok” dan “sesat”. Aparat di lapangan acapkali bertindak tidak netral dalam mengatasi konflik berbasis agama. Hukum yang seharusnya menjadi panglima menjadi mandul ketika berhadapan dengan konflik keyakinan.

Selain korupsi, persoalan toleransi di negeri ini menjadi persoalan serius. Jika kita abai dengan persoalan ini, saya khawatir dengan generasi macam apa yang kita wariskan pada negeri ini. Tak seharusnya pula kita hanya diam berpangku tangan melihat persoalan. Setidaknya suarakan nilai toleransi dan ajarkan anak kita untuk menghargai perbedaan

Daripada berdebat persoalan yang tidak esensial, lebih baik kita membuat gerakan damai. Mengapa tidak kita suarakan “Umat Muslim Indonesia sepakat menjaga keamanan dalam perayaan Natal”. Indah didengar dan damai di hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun