[caption id="" align="aligncenter" width="632" caption="Ilustrasi/Kompasiana (Shutterstock)"][/caption]
Melalui pesan berantai, media sosial bahkan media massa akhir-akhir ini tersebar isu bahwa pembelajaran baca-tulis-hitung atau yang disingkat calistung sebagai penyebab terjadinya mental hectic. Setelah berbagai ulasan yang rata-rata hanya merujuk penjelasan dari situs kemendiknas, terakhir Republika-online juga merilis berita bertajuk Balita Diajarkan Calistung, Saat SD Potensi Terkena 'Mental Hectic'.
Berita dan artikel tersebut menyatakan bahwa pembelajaran calistung di usia dini potensial menimbulkan mental heltic pada anak, terutama saat memasuki kelas 2 dan 3 jenjang sekolah dasar. Pernyataan mereka yang "dianggap pakar" tersebut perlu dipertanyakan, sebab pada kenyataannya tidak demikian.
Pengertian Mental Hectic
Istilah mental heltic sendiri sebenarnya belum populer dalam istilah sosial, bahkan sangat mungkin baru dibuat sebagai perbendaharaan istilah dalam psikologi. Yang paling mungkin adalah bahwa istilah tersebut dibuat oleh mereka yang menyokong penerapan kurikulum 2013, yang salah satunya menerapkan kebijakan pendidikan dengan menghindarkan pembelajaran calistung sejak dini.
Basis asumsi yang mendasari adalah adanya pandangan bahwa masa anak-anak adalah masa bermain dalam arti luas. Seiring perkembangan fisik, otak, dan mentalnya, kodrat anak adalah bermain, sehingga pendidikan dikonstruksi sebagai wahana mewadahi mereka menyalurkan dalam permainan yang konstruktif. Itu sebabnya mereka berpandangan bahwa pendidikan di jenjang pra-sekolah dan sekolah dasar terutama ditujukan untuk mengarahkan pada pembentukan sikap dan perilaku anak. Memberikan pendidikan yang bersifat akademis seperti balistung dipandang akan membuat anak tertekan, kebingungan dan "kehilangan" masa kanak-anak mereka.
Definisi mengenai mental hectic sendiri sebenarnya masih belum jelas, dan memunculkan beragan interpretasi. Meski demikian, berdasarkan kebahasaan istilah hectic dapat berarti riuh, ribut, tidak tenang, sangat sibuk, ramai sekali. Dari sini istilah mental hectic dapat diartikan sebagai kondisi kejiwaan yang tidak tenang, bingung, sibuk karena merasa dikejar-kejar tugas.
Anak-anak yang "menderita" mental hectic digambarkan sebagai anak yang merasa tidak tenang, tertekan, bahkan kebingungan karena tertuntut tugas sekolah yang berat, hingga membuat mereka melewatkan masa kanak-kanaknya dengan bermain. Pada taraf tertentu anak akan menjadi pemberontak sebagai pelarian dari rasa tertekan dan tidak terpenuhinya kebutuhan kodrati mereka untuk bermain.
Calistung Menyebabkan Mental Hectic?
Dari mana pun asal-muasal istilah tersebut tampaknya sangat tidak tepat bila penyebab mental hectic pada anak kelas 2 dan 3 dialamatkan pada pembelajaran balistung sejak dini. Boleh dibilang pernyataan dan pemikiran tersebut merupakan judgment yang mengada-ada. Hal ini dikarenakan beberapa fakta berikut.
1. Â "Mental Hectic" Tidak Disebabkan oleh Faktor Tunggal.