Mohon tunggu...
Irfan Tamwifi
Irfan Tamwifi Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar

Bagikan Yang Kau Tahu

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tertipu Prabu Motor

22 Februari 2024   22:06 Diperbarui: 22 Februari 2024   22:36 8067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat jalan-jalan ke Madiun 1 Februari lalu iseng-iseng saya mengajak keluarga mampir ke Prabu Motor Ponorogo, diler mobil yang viral akhir-akhir ini, siapa tahu nemu mobil bekas yang layak pake dan murah. Suasana sedikit ramai di dalam sana, bukan karena banyak pengunjung tetapi karena ada pak Purnomo Pedot, polisi baik yang tengah viral saat ini sedang membuat konten bersama tim medianya.

Saya langsung masuk dan berkeliling di bagian selatan diler yang cukup luas itu dan menjumpai banyak mobil dari berbagai merek yang kondisinya acak-acakan. Kemudian saya berkeliling ke area utara dan menjumpai mobil-mobil dengan konidis agak mendingan yang sebagian tengah dibenahi. Hanya beberapa mobil saja yang terlihat layak pakai di dekat pintu gerbang.

Setelah berkeliling sejenak, saya berkumpul dengan keluarga di pendopo bagian tengah untuk istirahat. Setelah duduk beberapa saat, tiba-tiba anak sulungku bilang, gimana kalau cari Innova saja dan kamipun berkeliling ke area innova di dekat musholla, sayangnya hampir semua mobil  Toyota Innova di sana kondisinya acak-acakan juga. Hanya ada satu mobil Innova dengan kondisi lumayan normal.

Awal Kesalahan 

Kesalahan awal saya hingga tertipu Prabu Motor terjadi karena saya mengira mereka orang-orang baik yang layak dipercaya. Saya percaya saja pada sales atau teknisi mobil yang menemani saya melihat-lihat kondisi mobil itu yang terlihat polos. Saat melihat jarak tempuh mobil yang baru 97 ribu Km, saya tanya apakah itu riil atau hasil puteran dan dia menjawab dengan yakin bahwa itu asli, bukan hasil puteran. Saya percaya saja saat dia meyakinkan mobil itu bukan bekas tabrak atau banjir, kondisi mesin dan kaki-kakinya bagus. Sayangnya saya percaya pada omongannya tanpa mengecek kondisi sesungguhnya.

Saya tertarik membeli saat dia bilang harganya 140 juta koma. Dia memberitahu harganya setelah mengecek harga lewat telpon ke petugas diler yang tahu harga jual mobil itu. Dia minta saya nego sama atasannya untuk harga jadinya. Sayapun memutuskan membeli mobil itu dan beberapa saat kemudian saya bertemu pria kurus dengan rambut dikuncir untuk negosiasi.

Kesalahan Kedua

Kesalahan kedua saya adalah tetap menawar mobil itu meski harga yang disebutkan berbeda jauh dari sebelumnya. Harga yang disebutkan oleh pria tinggi kurus yang saat temui bukan 140 jutaan tapi 158 juta. Pria kurus itu ngotot harga mobil itu 158 bukan 140 juta koma. Lagi-lagi saya melakukan kesalahan dengan tetap menawar meski harga yang diberikan berbeda dari sebelumnya. Singkat kata, setelah tawar-menawar saya sepakat membelinya seharga 154 juta.

Saya membayar uang muka sebesar 30 juta dan akan melunasi bila mobil selesai masuk salon. Tanggal 8 Februari lalu saya melunasi kekuranga pembayaran mobil dan meminta adik dan anak laki-laki saya mengambil mobil itu karena saya sedang banyak urusan di kantor. Mobil sampai di rumah saat larut malam dan anakku bilang kayaknya ada suara aneh di mobil itu. Saya pikir karena mobil bekas biasalah ada kekurangan sedikit dan berniat membawanya ke bengkel bila ada waktu longgar, tapi karena banyak kesibukan di kantor, mobil itu saya biarkan di garasi hingga beberapa hari.

Sadar Tertipu

Pagi tadi saat pergi ke kantor saya berniat memakai mobil itu, sekalian ingin tahu masalah yang mungkin perlu dibenahi. Saya kaget saat menjalankan mobil terdengar suara berdenging di kolong mobil. Saya merasa kondisi mobil ini lebih buruk dari yang saya duga, sehingga memilik balik pulang ke rumah untuk ganti mobil yang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun