Dua malam aku tak tidur memikirkan keadaan istriku, tapi secercah keyakinan berpendar di pikiranku. Ya, ternyata pertempuranku melawan Covid 19 belum benar-benar berakhir. Yang pasti, aku tak lagi sembunyi dari virus ini, sebab ibarat berperang, musuh manusia yang satu ini sebenarnya sudah ada di sekitarku, melewati semua benteng pertahananku, menembus ke balik maskerku, bahkan sangat boleh jadi sudah bertamasya dalam diriku dan antiseptik sebenarnya tak terlalu berguna lagi. Â
Perang melawan virus ini telah berubah menjadi pertempuran satu lawan satu, dan satu-satunya perisaiku tinggal imunitasku. Istriku yang super rewel soal masker dan antiseptik bahkan tanpa terduga justeru terjangkit, sebab mungkin virus ini terlalu cerdas memilih saat-saat imunitasnya melemah.
Meski begitu, aku yakin, seiring waktu dokter dan rumah sakit kian perkasa menghentikan virus ini dalam tubuhnya. Aku yakin istriku jauh lebih mudah disembuhkan dibanding masa-masa awal wabah ini terjadi.
Semoga lekas sembuh istriku....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H