Mohon tunggu...
Nasikhatul Khasanah
Nasikhatul Khasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Speech Delay: Peran Terapi Wicara Dalam Mengatasi Speech Delay Pada Anak

23 Mei 2024   23:00 Diperbarui: 24 Mei 2024   08:09 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan bahasa dan bicara pada anak harus segera dikenali oleh orang tua agar segera mendapatkan layanan yang tepat sesuai kebutuhan. Masa-masa keterlambatan berbicara pada anak akan menjadikan kekhawatiran dan kegelisahan dalam pikiran orang tua. Solusi yang dapat dilakukan oleh orang tua adalah konsultasi dengan dokter. Jenis-jenis speech delay yang bisa saja dialami oleh anak usia dini:

  • Specific Language Impairment (Gangguan perkembangan bahasa yang terjadi pada anak-anak yang memiliki kognitif normal, tidak ada gangguan pendengaran, atau gangguan neurologis).
  • Speech and Language Expressive Disorder  (Gangguan yang mempengaruhi kemampuan anak untuk mengekspresikan diri melalui bahasa lisan).
  • Centrum Auditory Processing Disorder (Gangguan yang mempengaruhi cara otak memproses atau mengiterpretasikan suara).
  • Pure Dysphatic Development (Kondisi dimana anak kesulitan dalam perkembangan bahasa dan terjadi tanpa adanya keterlambatan)
  • Gifted Visual Spatial Learner (Mereka cenderung berpikir dalam gambar dan memiliki kemapuan dalam memahami dan mengingat tata letak).
  • Disynchronous Develompent (Kondisi seorang anak yang sangat maju dalam satu area tetapi tertinggal dalam area lainnya).

Ada dua jenis terapi yang diberikan dokter ke pasien, yaitu Terapi Sensori Integrasi   yang   dikenal   juga   dengan Terapi Okupasi dan tentu saja Terapi Wicara. Dalam proses terapi wicara, terapis biasanya melakukan asesmen seperti adaptasi dan obvesrvasi, selanjutnya menetapkan diagnosis dari data yang terkumpul saat observasi, tahap berikutnya yaitu melakukan perencanaan terapi wicara, kemudian diakhiri dengan evaluasi dan pelaporan hasil.

Faktor yang mempengaruhi keterlambatan bicara pada anak yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal seperti cacat fisik dan lahir premature, sedangkan faktor eksternal sendiri terjadi karena pola asuh orang tua.

Selain terapi di klinik, orang tua juga dapat melakukan terapi sendiri dengan anak di rumah, yaitu dengan mengajak bicara secara perlahan dilakukan berulang-ulang dan juga memperhatikan tata bahasa yang digunakan.

Referensi:

Ni Made Yuniari, I. G. A. I. T. J., 2020. Strategi Terapis Wicara Yang Dapat Diterapkan oleh Orang Tua Penderita Keterlambatan Berbicara (Speech Delay), : jurnal undiksha, https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JIPP/article/view/29190

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun