Wahyu-wahyu menghujan deras,
berjatuhan di tanah, aspal dan parkiran,
berdesakan di gorong-gorong kota
berbecekan di halaman desa-desa
Â
Wahyu-wahyu lahir dari awan-awan,
pemurnian bumi yang merangkak ke cakrawala,
kembali tertumpah, menapaki muasal,
kembali ke ribaan, menggenang
Â
Wahyu-wahyu tak terserap,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!