Penari adalah seseorang yang mengekspresikan dirinya melalui gerakan tubuh dan tari. Namun, di Indonesia, masyarakat masih memiliki stereotip tentang penari, terutama penari laki-laki. Beberapa dari mereka menganggap bahwa penari laki-laki hanya terbatas pada penampilan di atas panggung dan tidak memiliki masa depan yang baik. Namun, pandangan semacam itu jelas keliru dan membatasi kemampuan serta potensi yang dimiliki oleh penari laki-laki.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai presepsi masyarakat Indonesia terhadap penari laki-laki, ada baiknya untuk mengetahui sejarah tari di Indonesia. Indonesia memiliki kekayaan tari tradisional yang sangat banyak.Â
Di setiap daerah di Indonesia, terdapat tari-tarian khas yang berasal dari budaya dan adat istiadat setempat. Tari adalah bagian penting dari kehidupan masyarakat Indonesia dan telah menjadi bagian dari identitas nasional. Namun, pada masa kolonialisme, tari tradisional Indonesia dianggap sebagai tari yang kuno dan dianggap tidak modern. Kesenian ini bahkan sempat dilarang oleh pemerintah kolonial pada awal abad ke-20. Hal ini menyebabkan perkembangan tari Indonesia menjadi terhambat.Â
Setelah Indonesia merdeka, tari kembali diperkenalkan dan dikembangkan menjadi bentuk tari modern yang menggabungkan unsur tari tradisional dan modern. Sejak saat itu, tari menjadi semakin populer di Indonesia dan menjadi pilihan sebagai profesi yang menjanjikan bagi banyak orang.
Namun, stereotip tentang penari laki-laki masih ada di masyarakat Indonesia. Banyak orang masih beranggapan bahwa tari adalah seni yang hanya bisa dilakukan oleh wanita. Beberapa orang menganggap penari laki-laki tidak cocok dengan profesi ini dan tidak bisa mencapai kesuksesan di bidang tari. Padahal, penari laki-laki di Indonesia memiliki keahlian yang luar biasa dan membutuhkan keterampilan fisik yang sangat baik untuk bisa menguasai gerakan tari yang kompleks. Mereka harus mampu mengendalikan gerakan tubuh dan mempertahankan keseimbangan saat menari. Selain itu, mereka juga harus memiliki kreativitas dan kemampuan akting yang baik untuk bisa mengekspresikan cerita dalam tarian.Â
Dalam beberapa tahun terakhir, penari laki-laki di Indonesia mulai mendapatkan perhatian yang lebih besar dari masyarakat dan industri tari. Beberapa penari laki-laki Indonesia berhasil meraih prestasi di tingkat internasional, seperti Didik Nini Thowok yang berhasil meraih penghargaan pada ajang World Dance Alliance di Amerika Serikat pada tahun 2007. Selain itu, profesi sebagai penari laki-laki di Indonesia juga semakin diakui sebagai profesi yang menjanjikan. Banyak institusi yang menawarkan pendidikan formal dalam bidang tari, termasuk untuk penari laki-laki. Di Indonesia, terdapat beberapa perguruan tinggi dan akademi tari yang menawarkan program pendidikan formal di bidang tari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H