Mohon tunggu...
Nashwa Paramita  Lestari
Nashwa Paramita Lestari Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Airlangga

Mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

"Tantangan Kesehatan Gigi dan Mulut di Yogyakarta : Menyikapi Krisis Kesehatan Gigi dan Mulut yang Tinggi di Kalangan Masyarakat"

3 Januari 2025   12:19 Diperbarui: 3 Januari 2025   12:19 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokter Gigi melakukan scalling pada pasien 

Pastinya nama Yogyakarta sudah tidak asing didengar di telinga banyak orang, mulai dari Kota Wisata, Kota Pelajar dan lain sebagainya. Banyak sekali keunikan dan keelokan dari Yogyakarta. Tetapi, tentunya Yogyakarta juga memiliki masalah yang menyelimuti. Salah satunya adalah masalah kesehatan gigi dan mulut. Dapat dilihat dari Hasil Riset Kesehatan Dasar 2018 (Riskesdas 2018) menunjukkan bahwa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk provinsi yang mempunyai proporsi permasalahan gigi dan mulut di atas angka Nasional yaitu 65,60% dan yang mendapatkan perawatan oleh tenaga medis gigi baru sebesar 16,40%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa masalah kesehatan gigi dan mulut di Yogyakarta lebih tinggi dibandingkan dengan presentase kesehatan gigi dan mulut Indonesia yaitu sebesar 45,3%. Sangat disayangkan bahwa kesehatan gigi dan mulut di Yogyakarta masih belum mendapatkan perhatian dan prioritas yang tinggi. Padahal kesehatan gigi dan mulut adalah salah satu masalah yang harus diperhatikan.

Perlu diketahui bahwa kesehatan gigi dan mulut adalah keadaan sehat dari jaringan keras dan jaringan lunak gigi serta unsur-unsur yang berhubungan dalam rongga mulut, yang memungkinkan individu makan, berbicara dan berinteraksi sosial tanpa disfungsi, gangguan estetik, dan ketidaknyamanan karena adanya penyakit, penyimpangan oklusi dan kehilangan gigi sehingga mampu hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Maka jika kesehatan gigi dan mulut seseorang terganggu, kemampuan produktivitas sehari-hari mereka akan terganggu karena mereka merasa tidak nyaman dengan keadaan gigi dan mulut dan tentu saja akan berdampak negatif pada kualitas hidup. Sehingga kesehatan gigi dan mulut adalah suatu kesehatan yang harus diperhatikan karena akan berdampak besar dengan kualitas kehidupan keseharian seseorang.

Seharusnya perilaku termudah yang dapat mereka lakukan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan menggosok gigi dengan baik dan benar sebanyak 2x sehari yaitu pada pagi hari setelah makan dan malam hari sebelum tidur menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride. Fluoride sendiri adalah mineral alami yang memiliki peran penting dalam kesehatan gigi. Pasta gigi yang mengandung fluoride menjadi komponen utama dalam perawatan kesehatan gigi sehari-hari karena kemampuannya dalam mencegah kerusakan gigi dan memperkuat enamel. Enamel ini adalah lapisan terluar dari gigi yang keras dan dapat melindungi gigi kita. Selain menggosok gigi dengan baik dan benar, pemilihan makanan yang tepat dapat membantu memberikan nutrisi penting bagi gigi dan gusi, serta membantu mencegah masalah seperti kerusakan gigi, penyakit gusi, dan bau mulut. Pola makan yang tepat dapat dimulai dengan makan makanan yang kaya kalsium untuk membantu memperkuat enamel gigi, seperti susu, yogurt, keju, dan sayuran berdaun hijau. Memperbanyak konsumsi buah dan sayuran untuk merangsang produksi air liur, yang penting untuk melawan bakteri dan menjaga kesehatan gusi. Tentunya masih banyak sekali pola makan yang tepat untuk dapat memelihara kesehatan gigi dan mulut kita.

Tetapi terkadang masih banyak orang yang tidak peduli dan masih awam terhadap masalah kesehatan gigi dan mulut. Sehingga menyebaban kasus permasalahan gigi dan mulut di Yogyakarta masih tergolong tinggi. Hal itu bisa saja disebabkan juga karena ketidakpekaan mereka terhadap masalah kesehatan gigi dan mulut, bahkan karena mereka ketakutan untuk datang ke dokter gigi, sehingga baru dibawa ke dokter gigi ketika gigi mereka sudah mengalami kerusakan parah, padahal untuk datang ke dokter gigi adalah minimal 6 bulan sekali untuk melakukan scalling dan pengecekan gigi apabila ada gigi yang mengalami kerusakan. Scalling ini adalah prosedur perawatan gigi yang dilakukan untuk membersihkan atau menghilangkan plak dan karang gigi (mineral yang mengeras).

Dapat diketahui bahwa dokter gigi adalah seseorang yang profesional medis dan berspesialisasi dalam mendiagnosis, mencegah, dan mengobati masalah kesehatan gigi, gusi,  dan mulut. Tentunya untuk menjadi seorang dokter gigi haruslah mumpuni dan kompeten di bidang gigi, gusi dan mulut. Sehingga pastinya mereka memiliki keahlian dan karakteristik yang bagus untuk dapat menjadi seorang dokter gigi. Sehingga masyarakat harus menghilangkan rasa takut untuk datang ke dokter gigi serta harus meningkatkan kepedulian mereka terhadap kesehatan gigi dan mulut. Keberadaan dokter gigi juga mudah untuk ditemui di berbagai lingkungan, termasuk klinik gigi, rumah sakit, pusat kesehatan, atau praktik swasta, selain itu dari data Dinas Kesehatan Yogyakarta yaitu Seksi Standarisasi Tenaga dan Sarana Kesehatan tahun 2022 jumlah dokter gigi dan dokter gigi spesialis di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah 1.107 orang.

Oleh karena itu, untuk menurunkan presentase masalah kesehatan gigi, gusi dan mulut serta meningkatkan kualitas hidup di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta kita sebagai masyarakat dapat melakukan perilaku preventif atau pencegahan sendiri terhadap masalah kesehatan gigi dan mulut dengan menggosok gigi dengan baik dan benar serta menjaga pola makan. Tidak lupa juga untuk rutin datang ke dokter gigi yaitu minimal 6 bulan sekali untuk melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun