berat badan mengenai penggunaan Ozempic. Tren ini bermula dari para selebritas yang mengaku berat badannya turun secara signifikan setelah menggunakan obat ini. Hal ini tentunya menimbulkan berbagai spekulasi dan pertanyaan bagi banyak pihak khususnya mengenai keamanan dan keefektifan obat ini dalam menurunkan berat badan. Sebenarnya, apa itu Ozempic? Dalam artikel ini, kita akan menguak fakta-fakta dibalik penggunaan obat ini sebagai penurun berat badan.
Belakangan ini, sedang menjadi tren di media sosial khususnya di kalangan orang yang ingin menurunkanOzempic (semaglutide) adalah obat yang disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk mengobati diabetes tipe 2. Obat ini merupakan agonist reseptor GLP-1 (glucagon-like peptide-1) yang berarti dapat meningkatkan efek dari hormon GLP-1 dalam tubuh. GLP-1 merupakan hormon yang dihasilkan oleh sel L pada saluran pencernaan yang memiliki peran dalam memperlambat pengosongan lambung, sekresi asam, dan motilitas sehingga dapat menurunkan nafsu makan. Dengan memperlambat pengosongan lambung, GLP-1 dapat berpengaruh pada penurunan kadar glukosa dalam darah.
Aktivitas yang terjadi dalam sistem pencernaan ini menjadi alasan mengapa orang yang menggunakan obat ini mengalami nausea atau mual. Namun, di sisi lain, seringkali pasien diabetes yang menjalani terapi dengan GLP-1 mengalami penurunan berat badan.
Adanya penurunan berat badan ini juga telah dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan kepada orang dewasa yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya pengurangan berat badan sebesar 10 sampai 15 persen per tahun. Hal ini menjadikan Ozempic sebagai obat diet paling efektif saat ini.
Penelitian baru-baru ini yang diterbitkan oleh New England Journal of Medicine juga menyebutkan bahwa orang dewasa dengan masalah obesitas yang mengonsumsi Ozempic selama 68 minggu mampu menurunkan hingga 12,4% berat badan mereka, dibandingkan dengan kelompok plasebo yang hanya menurunkan sekitar 2,4% berat badan mereka.
Seorang ahli di bidang kecantikan, dr. Elvin E. Gultom, mengatakan bahwa Ozempic efektif menurunkan berat badan dikarenakan oleh tiga hal :
- Ozempic dapat mengirimkan sinyal ke otak untuk menurunkan nafsu makan
- Ozempic memperlambat sistem pencernaan sehingga merasa kenyang lebih lama
- Ozempic mempengaruhi pankreas untuk mengontrol hormon insulin sehingga memperlambat penyerapan karbohidrat atau gula dari makanan yang dikonsumsi.
Namun, dibalik keefektifannya dalam menurunkan berat badan, penggunaan Ozempic untuk tujuan penurunan berat badan belum disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat karena penggunaan obat di luar indikasi yang disetujui dapat menimbulkan efek samping yang belum sepenuhnya dipahami oleh para ahli.
Seorang ahli, Annette Bosworth, M.D, mengatakan, “Ozempic tidak boleh digunakan untuk menurunkan berat badan. Masukkan semua itu dalam kapsul waktu dan buka setelah 15 tahun. Ozempic memiliki efek yang luar biasa dalam menurunkan berat badan. Namun, yang mereka kesampingkan adalah ketika berat badan mereka menurun, mereka juga akan kehilangan massa otot dalam tingkat yang jauh lebih tinggi dari seharusnya. Ketika kita kehilangan massa otot sebanyak itu, khususnya pada orang dengan usia lanjut, kita tidak bisa mendapatkannya kembali tanpa perlakuan yang sangat ekstrem. Secara kimia, di balik cara mereka menurunkan berat badan, sebenarnya mereka sedang melakukan penurunan berat badan seperti mereka melakukan diet ketat, sangat kelaparan. Penurunan berat badan semacam ini akan menurunkan sistem imun, kepadatan tulang, massa otot, dan memperpendek umur mereka.”
Ozempic memiliki beberapa efek samping umum ketika digunakan, diantaranya mual, diare, konstipasi, sakit perut dan kelelahan. Terdapat pula risiko terjadinya pankreatitis (peradangan pankreas), retinopati diabetik (kerusakan retina mata akibat diabetes), dan penyakit batu empedu. Selain itu, secara fisik, dalam jangka waktu yang panjang, obat ini dapat menyebabkan cekungan pada mata, kulit kendor, dan pipi yang kurus.
Oleh karena itu, penggunaan Ozempic harus di bawah pengawasan dokter. Kita harus menimbang risiko dan manfaat yang ditimbulkan secara saksama, serta mempertimbangkan jalan lain untuk menurunkan berat badan, seperti mengubah gaya hidup, melakukan diet sehat dan berolahraga secara teratur sebelum memilih untuk menggunakan obat ini.
Selain itu, penggunaan Ozempic tidak dapat dijadikan solusi jangka panjang untuk masalah berat badan. Setelah berhenti menggunakan obat, berat badan cenderung akan naik kembali jika tidak disertai dengan perubahan gaya hidup yang berkelanjutan.