Mohon tunggu...
Nashita Zahra
Nashita Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

currently studying at Airlangga University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksistensi Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal di Tengah Arus Modernisasi di Sektor Pendidikan

22 Agustus 2024   01:32 Diperbarui: 22 Agustus 2024   02:08 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia adalah negara yang memiliki banyak sekali keberagaman, terutama dalam suku, ras, agama, dan juga budaya. Budaya Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing. Tentunya, kebudayaan-kebudayaan tersebut memiliki nilai berharga yang harus selalu dijaga dan dilestarikan. Namun sayangnya, kita berada di era globalisasi yang dimana eksistensi kebudayaan sudah mulai terkalahkan oleh budaya modern. Banyak sekali budaya-budaya asing yang telah menggeser budaya Indonesia, bahkan di sektor pendidikan sekalipun. 

Pendidikan berperan besar sebagai wadah utama bagi generasi bangsa Indonesia sejak masih berusia muda. Oleh karena itu, pendidikan kearifan lokal sangat penting sebagai pengenalan pertama agar generasi penerus bangsa mengetahui budayanya masing-masing. Selain itu, pendidikan kearifan lokal juga dapat berfungsi sebagai elemen yang menjaga jati diri dan mempertahankan identitas bangsa. 

Terbentuknya program pemerintah yaitu kegiatan P5 merupakan contoh dari pendidikan berbasis kearifan lokal. Dengan adanya program tersebut, siswa dapat melestarikan budaya dengan menampilkan tarian daerah, pakaian daerah, lagu daerah, ataupun penampilan lainnya. Siswa juga dapat mempelajari tentang keberagaman dan juga keunggulan dari budaya yang kita miliki. Program ini adalah sebuah langkah agar kebudayaan kita tidak dapat luntur dengan semudah itu. Meskipun begitu, tidak dapat dipungkiri bahwa kita masih memerlukan usaha-usaha agar budaya kita tidak luntur di bidang pendidikan. Pengajar memiliki tugas untuk selalu memperkenalkan serta melestarikan budaya kepada seluruh siswa dan siswi Indonesia. Seluruh siswa dan juga siswi juga diharapkan untuk berkontribusi kepada pelestarian budaya. Bentuk usaha lainnya yang dapat dilakukan adalah siswa menampilkan budaya daerah di acara seni, sekolah menyediakan kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan budaya daerah seperti ekstrakurikuler tarian daerah, karawitan, wayang kulit, dan lain lainnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun