Pada Rabu, 18 September 2024, gempa bumi dengan kekuatan 5.0 Magnitudo mengguncang wilayah Kertasari dan Cibeureum, Kabupaten Bandung, sekitar pukul 09:41 WIB.Â
Bencana alam ini menyebabkan kerusakan serius pada infrastruktur, termasuk rumah-rumah warga, dan mengakibatkan korban jiwa serta luka-luka.
 Berdasarkan laporan dari CNN Indonesia, tercatat 15 orang mengalami luka berat, sedangkan 53 orang lainnya menderita luka ringan. Selain dampak fisik, bencana ini juga meninggalkan trauma psikologis yang mendalam, terutama bagi anak-anak yang terdampak.
Dalam menghadapi situasi tersebut, mahasiswa dari program studi Bimbingan Konseling Islam, Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung, mengambil inisiatif untuk memberikan dukungan psikososial bagi anak-anak korban bencana.Â
Program ini bertujuan untuk mendampingi anak-anak yang mengalami trauma akibat gempa serta memberikan rasa aman dan dukungan emosional selama proses pemulihan.
Secara umum, trauma yang dialami oleh anak-anak pascabencana dapat berdampak negatif pada perkembangan psikologis dan sosial mereka. Kerusakan fisik akibat bencana sering kali diperparah oleh rasa takut, cemas, dan kehilangan yang dirasakan oleh anak-anak. Oleh karena itu, intervensi psikososial menjadi komponen penting dalam upaya pemulihan.Â
Program yang dilaksanakan oleh mahasiswa Bimbingan Konseling Islam ini dirancang secara khusus untuk mengatasi masalah tersebut melalui pendekatan-pendekatan kreatif dan partisipatif.
Kegiatan yang dilakukan dalam program ini mencakup berbagai aktivitas, seperti permainan, diskusi kelompok, dan sesi bercerita. Pendekatan ini bertujuan untuk mengalihkan perhatian anak-anak dari pengalaman traumatis yang mereka alami, serta membantu membangun kembali rasa percaya diri dan keamanan mereka.Â
Selain itu, melalui kegiatan ini, anak-anak diberikan kesempatan untuk mengekspresikan perasaan mereka, yang merupakan bagian penting dari proses penyembuhan trauma.