Gemerlap lampu yang menghiasi jalanan dan gedung-gedung tinggi ibukota di malam hari menggodaku untuk menyungging senyum, senyum kebanggaan atas capaian saya saat ini menjadi bagian dari sebuah perusahaan penyedia salah satu kebahagiaan umat manusia, yaitu PT PLN (Persero). Coba bayangiin deh kalo gak ada listrik he..he..he..
Saat ini saya sedang menjalani pendidikan (on the job training) sebagai siswa prajabatan PT PLN (Persero) yang ditempatkan di kota Jakarta setelah melewati rangkaian tahapan seleksi yang sangat panjang dan mendebarkan. Di saat menikmati masa-masa pendidikan prajabatan ini kadangkala terlintas dalam pikiran bahwa waktu berlalu begitu cepat. Teringat betul impresi pertama saya terhadap PLN adalah saat di rumah mengalami mati lampu, maka disitulah PLN harus disalahkan. Sebagai orang awam kala itu, yang tak mengerti betul apa itu PLN, seringkali saya menganggap bahwa PLN tak bisa memenuhi hak saya sebagai klien yang sudah membayar biaya listrik. Namun, seiring bertambahnya waktu dan pengalaman, perlahan saya mulai mengenal PLN. Mungkin kebanyakan orang belum pada tahu bahwa PLN merupakan perusahaan yang kompleks di bidang ketenagalistrikan mulai dari pembangkitan sampai penyaluran dan pendistribusian kepada pelanggan-pelanggan.
Terasa baru kemarin saya kirim CV dan melakukan pendaftaran di stand PLN Titian Karir ITB. Stand nya yang super megah dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain menarik hati saya untuk mampir dan bertanya lebih jauh mengenai PLN, hingga akhirnya mendorong saya untuk mendaftar dan bertekad untuk menjadi salah satu bagian dari perusahaan BUMN ini. Membludaknya peserta seleksi yang mencapai ribuan menambah mantap hati saya untuk melalui tahap demi tahap seleksi. Dari seleksi administrasi pertama saja, peserta harus mempunyai tingkat intelektual diatas rata-rata yang dibuktikan dengan nilai IPK, kemudian dilanjutkan dengan tes akademik sesuai bidang/jurusan dan bahasa Inggris serta tes adaptif PLN yang membutuhkan kecerdasan, kecepatan, serta ketenangan dalam berpikir.Â
Selanjutnya peserta harus melalui tahapan tes psikotes, dan kemudian dilakukan tes kesehatan fisik dan tes laboratorium yang sangat ketat di salah satu laboratorium klinik. Dan yang terakhir adalah tahapan wawancara dengan pihak PLN dan psikolog. Dari tahapan awal sampai dengan akhir untuk lolos seleksi saja, menurut saya PLN sudah menghabiskan anggaran yang cukup besar. Artinya apa? Menurut saya, PLN sedang berinvestasi melalui sumber daya manusianya. PLN butuh orang-orang hebat yang siap secara jasmani dan rohani untuk menggerakkan bisnis perusahaan ini dan mengabdikan dirinya kepada negeri. Â
Setelah resmi dinyatakan bahwa saya lolos dan diterima bergabung dengan PLN, saya mengikuti sederetan persiapan mulai dari pendidikan kesamaptaan (militer), pengenalan perusahaan, program pendidikan dan pelatihan pembidangan hingga on the job training (OJT)/magang. Banyak sekali pengalaman berharga yang saya lalui bersama teman-teman seperjuangan. Bertemu dengan teman-teman baru yang berasal dari berbagai macam daerah, latar belakang jurusan pendidikan, dan beragam universitas menjadi kebahagiaan tersendiri bagi saya. Momen-momen tersebut sengaja diciptakan oleh panitia untuk membangun kebersamaan kami, mulai dari ketatnya aturan bangun pagi, segala macam pernak pernik kegiatan (momen mandi bareng, merayap, guling-guling di lapangan, yel-yel angkatan), hingga rutinitas mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan di dalam maupun luar kelas.Â
Hal itu dilakukan sesuai dengan esensi ataupun nilai-nilai yang diajarkan didalamnya seperti kedisiplinan, kebersamaan, kekeluargaan, dan kerja sama karena nantinya setelah bekerja dituntut untuk bisa kerja sama membawa PLN kearah yang lebih baik. Namun, kebersamaan itu ternyata harus diakhiri ketika kami harus berpisah untuk melaksanakan on the job training (OJT) sesuai dengan penempatan masing-masing. Hu..hu..hu jadi baper kaan.. hiks
Sebelum pelaksanaan OJT, kami diberikan tugas untuk melaksanakan kegiatan coorporate social responsibility (CSR). Kami memilih tema pendidikan dalam kegiatan CSR tersebut dengan mengadakan kegiatan fun learning untuk adik-adik TK sampai dengan kelas 6 SD di sekitar Udiklat Bogor, pelatihan fun learning untuk guru-guru, dan membuat perpustakaan mini di perkampungan warga. Menjadi ketua dalam project CSR tersebut, memberikan banyak sekali pengalaman berkesan bagi saya, mulai dari kedekatan emosional dengan para peserta lain, hingga pengalaman indahnya berinteraksi dan berbagi kebahagiaan dengan adik-adik dan warga sekitar.Â
Saya pun akhirnya mulai mengerti bahwa suksesnya sebuah perusahaan tidak hanya dilihat dari deretan angka profit yang diperoleh saja, melainkan juga dari seberapa besar kontribusi sosial yang diberikan oleh sebuah perusahaan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program CSR. Para trainer pun selalu menekankan bahwa PLN sejatinya selalu mengabdi untuk negeri, tidak hanya fokus pada bisnis di bidang ketenagalistrikan untuk menerangi negeri tetapi juga menerangi di bidang pendidikan, kesehatan, dan lingkungan melalui kegiatan CSR secara berkala. Untuk apa menjadi perusahaan besar yang hanya dikenal namanya tanpa bisa dirasakan kontribusi nyatanya kan?
Program yang disuguhkan dari awal sampai akhir untuk peserta saja begitu baik dikemas sesuai dengan visi PLN, yaitu diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan ‘bertumpu pada potensi insani’. Direktorat Human Capital Management pun sudah sangat serius dalam mengelola sumberdaya manusianya melalui knowledge management. Bahkan para karyawan yang sudah lama pun dituntut aktif dan inisiatif dalam menciptakan inovasi-inovasi yang sangat berguna bagi perusahaan melalui lomba karya inovasi yang diadakan setiap tahunnya.Â
Inovasi-inovasi yang dihasilkan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Dari situlah, saya mulai memahami mengapa PLN pantas mendapatkan penghargaan Indonesian Human Capital Study (IHCS) 2016. Dan sosok inspiratif dibalik ini semua adalah tangan dingin dari seorang Bapak Muhammad Ali selaku Direktur Human Capital Management PT PLN (Persero).