Mohon tunggu...
Ahmad Nashiruddin
Ahmad Nashiruddin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

lakukan perubahan tanpa perbudakan (MarjiNaL)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Santri STAIMAFA Didorong untuk Menulis

1 Oktober 2014   23:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:45 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1412155193725224793

Lembaga North Coast Center yang bernaung dibawah Sekolah Tinggi Agama Islam Mathali’ul Falah mengadakan Workshop Riset Historiografi Pesantren. Kegiatan yang bekerjasama dengan Journal Mahasiswa “Nazariat” ini menghadirkan Zainul Milal Bizawie dan Munawir Aziz sebagai pemateri.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan motivasi dan pembekalan kepada mahasiswa agar selalu berlatih untuk menulis khususnya dalam hal ini bererti menulis tentang fakta-fakta sejarah yang ada di pesantren, terutama Kajen. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Tutik Nurul jannah bila “mahasiswa harus berusaha membiasakan diri untuk selalu menulis. Karena dengan menulis, ide yang ada dalam pikiran kita akan tercurahkan dan kelak mampu dinikmati oleh sesama, selain itu dengan menulis kita akan mampu mengembangkan pengetahuan yang kita miliki agar tidak stagnan dan mungkin hilang”. Kata Koordinatir Journal Mahasiswa “Nazariat” ini.

Sementara itu dalam paparannya kang milal menyampaikan bila “pesantren harus mampu menjadi penyeimbang perihal tentang maraknya pengetahuan-pengetahuan yang muncul dari Barat. Hal itu dimaksudkan agar orang-orang pesantren tidak ketinggalan dan tidak dikerdilkan. Oleh sebab itu, kemampuan melaksanakan riset dan menulis tentang sejarah keislaman khususnya tentang pesantren harus dilatih mulai sekarang. Ini mengingat bahwa sebenarnya pesantren mempunyai peran yang sangat penting dalam terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia, jika pesantren hancur, maka bisa dipastikan hancur pula Indonesia”. Ungkap penulis buku  Sejarah Mbah Mutamakkin ini.

Seolah sepakat dengan kang Milal, munawir Aziz juga memberikan suntikan motivasi yang positif untuk para peserta yang hadir agar terus melatih diri melakukan riset-riset dan penulisan tentang sejarah-sejarah pesantren maupun keislaman. “santri itu seyogyanya menjadi peneliti/subjek, bukan hanya menjadi yang diteliti/objek agar tidak ketinggalan dan penonton saja. Selain itu jika kita mau jeli, disekeliling kita masih banyak hal-hal yang bisa diteliti terutama tentang sosok waliyulloh yang ada di Kajen dan sekitarnya”. Tutur Dosen yang juga Ketua Lembaga NCC STAIMAFA .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun