Mohon tunggu...
Muhammad Nashihun
Muhammad Nashihun Mohon Tunggu... wiraswasta -

Saya biasa dipanggil Annas, lahir dipinggiran kota kecil salatiga, pendidikan terakhir Teknik Geodesi UGM. Sekarang tinggal di pamulang tangerang, sebagai pedagang online untuk alat-alat pemetaan dan GPS (www.gpsmurah.com) Sudah berkeluarga dan mempunyai satu orang anak, hampir dua. Interest ke teknologi kebumian, gadget, internet marketing, online store, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimanakah Peta Dibuat?

9 Agustus 2010   10:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:11 2445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Gambar dari Google Saya tidak membayangkan andaikan dunia ini tidak ada peta. Pasti akan sangat susah membayangkan bagaimana bentuk pulau Jawa, bagaimana dan dimana Indonesia berada. kita juga tidak akan tahu berapa jarak Jakarta dengan Kuala Lumpur. Menurut sejarah, peta pertama dibuat pada tahun 2500 SM, peta ini berupa lempengan kecil dari tanah liat, yang menggambarkan lembah, gunung, dan sungai yang bercabang tiga. Peta ini ditemukan pada waktu penggalian Kota Gasur, Babilonia. Pada waktu jaman Mesir Kuno antara tahun 1292-1225 SM juga ditemukan peta-peta yang digambar diatas kertas dari bahan kulit (parchment) yang berisi peta-peta persil tanah pertanian yang terdapat disekitar lembah Sungai Nil pada masa pemerintahan Rameses II. Pernahkan anda membayangkan bagaimana cara membuat peta? Bagaimana menggambarkan permukaan bumi yang bentuknya bulat seperti jeruk ini, digambarkan diatas kertas yang datar dengan skala yang benar? Ibarat kulit jeruk, peta adalah kulit jeruk yang sudah dikupas lalu kita rekatkan di bidang datar tapi dengan skala tertentu. Ada beberapa metode untuk membuat peta, antara lain :

  1. Pengukuran langsung di lapangan untuk membuat peta sederhana bisa hanya menggunakan meteran dan kompas. Meteran untuk menentukan jarak, sedangkan kompas digunakan untuk menentukan arah. Untuk saat ini sudah banyak perangkat canggih untuk pengukuran di lapangan secara langsung seperti Theodolit , Total station maupun GPS. Dengan GPS kita tinggal jalan atau istilah kerennya tracking di tempat yang akan dipetakan. Hasil dari jalan-jalan tadi, tinggal di download ke komputer dan jadilah peta. [caption id="attachment_220664" align="aligncenter" width="300" caption="Pemetaan denga Total Station"][/caption]
  2. Menggunakan Foto Udara kalau kita melakukan pengukuran secara langsung di Lapangan, pasti akan lama apalagi kalau area yang akan dipetakan sangat luas. kelebihan pengukuran secara langsung adalah hasilnya lebih teliti. Ada metode yang lebih cepat untuk membuat peta, yaitu dengan foto udara. Kamera khusus untuk pemetaan dipasang dipesawat, pesawat melakukan pemotretan dari ketinggian tertentu. Hasil foto digabung-gabungkan membentuk mozaik, kemudian di proses disesuaikan skalanya dengan koreksi-koreksi tertentu jadilah peta. Metode ini sangat cocok untuk membuat peta di areal yang luas. [caption id="attachment_220670" align="aligncenter" width="300" caption="Contoh Foto Udara"][/caption]
  3. Menggunakan Teknologi Satelit. Anda pernah melihat peta Google Earth, peta yang ditampilkan itulah hasil pemotretan dari satelit. Secara prinsip hampir sama dengan Foto Udara, cuma kamera ditaruh di satelit. Satelit yang melakukan pemotretan. Sekarang ini banyak layanan satelit yang bisa menyediakan foto satelit. Jadi kalo kita membutuhkan peta daerah tertentu kita bisa pesan ke jasa layanan citra satelit dengan menyebutkan koordinat geografis cakupan wilayah yang akan dipesan petanya. Satelit yang berfungsi untuk pemotretan udara antara lain Ikonos, Landsat, SPOT, Digital Globe, dan Spot. Masing-masing mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. [caption id="attachment_220680" align="aligncenter" width="171" caption="Contoh Citra Satleit ikonos"][/caption]

Apa saja manfaat peta? Peta banyak sekali manfaatnya. Dengan peta kita bisa mengetahui posisi, arah, dan kondisi suatu wilayah tanpa harus langsung datang ke wilayah tersebut. Peta juga bisa berfungsi sebagai penguat aspek hukum, seperti peta yang tercantum dalam sertifikat tanah. Peta juga sangat berguna untuk perencanaan, dengan peta bisa ditentukan luasan, volume, topografi suatu wilayah. [caption id="attachment_220687" align="aligncenter" width="254" caption="Peta yang sudah di install di GPS"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun