Mohon tunggu...
Nasha ZahratunNisa
Nasha ZahratunNisa Mohon Tunggu... Mahasiswa Hubungan Internasional

Sosial dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sistem Ekonomi Liberal

13 Maret 2024   21:33 Diperbarui: 13 Maret 2024   21:36 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS


Pengertian
Ekonomi liberal merupakan pendekatan ekonomi yang memegang prinsip pasar bebas dan adanya batas peran pemerintah dalam kegiatan ekonomi.  Pelaku ekonomi diberikan hak tanpa batasan dalam mengungguli permainan produksi dan pemasaran suatu produk. Fungsi  pemerintah adalah melindungi hak-hak individu, menjaga stabilitas ekonomi dan memastikan bahwa kegiatan ekonomi berjalan dengan baik dan terstruktur. Pemerintah dilarang untuk membentuk kebijakan yang membatasi kegiatan perekonomian semua pelaku ekonomi, baik individu ataupun swasta. Individu maupun swasta bebas untuk menjalankan kegiatan ekonomi tanpa hambatan dengan tujuan untuk mendapatkan untung yang optimal. Kebebasan yang didapat memberikan banyak keuntungan, seperti bebas menentukan pekerjaan dan sebagainya. Namun bagi masyarakat yang tidak dapat bersaing, hal ini menjadi ancaman karena berpotensi terjadinya eksploitasi dari pihak yang kuat.


Bentuk Penolakan terhadap Merkantilisme
Pada abad ke-18, pemikiran liberalisme lahir di Inggris Raya, Amerika Serikat, dan Eropa Barat  sebagai bentuk penolakan dominasi merkantilisme yang terus berkembang di pemerintahan.  Adam Smith, John Maymard Keynes, Friedrich, Milton Friedman,dan Hayer David Ricardo merupakan ilmuwan yang menentang adanya campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi. Adam Smith menolak intervensi pemerintah dan menganggap bahwa intervensi pemerintah itu berbahaya karena seharusnya otoritas negara tidak dipegang oleh satu pihak yang berpotensi untuk membahayakan posisi rakyat. Tetapi, seharusnya negara menjadi fasilisator dan pelindung rakyatnya dalam persaingan yang ada.  
Asumsi bahwa liberalisme merupakan bentuk perlawanan dari merkantilisme juga dapat dilihat melalui hubungan ekonominya. Sifat hubungan ekonomi internasional harmonis, tidak seperti merkantilisme yang menggambarkan bahwa hubungan ekonomi merupakan kompetisi yang dimana hanya ada pihak yang menang dan kalah. Adam Smith berpendapat bahwa kerangka hubungan ekonomi internasional adalah positif yang artinya semua orang akan mendapatkan laba atau keuntungan dalam kegiatan ekonomi tersebut. Dapat disimpulkan bahwa merkantilisme dan liberalisme meyakini kegiatan ekonomi dapat memperkuat keamanan dan meningkatkan kekuatan. Namun, keduanya memiliki pendekatan yang berbeda mengenai pasar ekonomi.


Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Liberal
Terdapat beberapa ciri dari sistem ekonomi liberal:
1.Individu memiliki kebebasan dalam kepemilikan alat produksi dan melakukan kegiatan ekonomi
2.Setiap individu memiliki hak untuk menjual produk yang dimiliki dan bersaing dengan pelaku ekonomi lainnya.
3.Intervensi pemerintah dibatasi dan peran pemerintah hanya sebagai fasilisator dan memastikan kegiatan ekonomi berjalan dengan baik
4.Harga barang di pasar ditetapkan oleh permintaan dan penawaran secara bebas.
5.Kegiatan ekonomi yang berlangsung bertujuan untuk mendapatkan laba yang optimal.
6.Modal memiliki peran yang besar dalam menjalankan kegiatan ekonomi.
7.Pendapatan yang didapat berdasarkan produktivitas individu tersebut.


Kelebihan dan Kekurangan
Setiap sistem ekonomi memiliki kelebihan dan kekurangan, termasuk sistem ekonomi liberal. Kelebihan sistem ekonomi liberal, yaitu:
1.Mengembangkan kreatifitas dan inisiatif masyarakat dalam kegiatan ekonomi.
Kebebasan yang diberikan oleh sistem ini melahirkan ide dan inovasi baru dalam kegiatan ekonomi.
2.Mendorong partisipasi masyarakat dalam kegiatan ekonomi.
Tingkat intervensi pemerintah yang rendah menyebabkan adanya dorongan kepada untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi.
3.Memunculkan semangat untuk bersaing dengan masyarakat lainnya .
Persaingan yang terbuka mendorong pelaku ekonomi untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan dengan tujuan menjadi unggul diantara produl lainnya.
4.Efisiensi dan efektivitas yang tinggi.
Perusahaan akan berusaha menjadi lebih efisien dalam pengelolaan sumber daya dan operasional mereka karena adanya persaingan yang ketat untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya.
5.Masyarakat bebas memilih bidang jasa atau usaha sesuai kemampuan yang dimiliki.
Kebebasan dalam sistem ini memberikan peluang yang sama untuk semua orang dalam mengejar karir atau usaha sesuai minat dan bakat mereka.
6.Produk dipasaran berkualitas karena adanya persaingan yang ketat.
Dalam persaingan dalam pasar,  perusahaan ataupun individu berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka.
Kekurangan sistem ekonomi liberal, yaitu:
1.Berpotensi terjadi persaingan bebas yang tidak sehat apabila ada penyalahgunaan yang dilakukan oleh aparat atau pemerintah.
Tanpa regulasi yang jelas dan kuat yang dibentuk oleh pemerintah, persaingan bebas dapat mengarahkan kepada persaingan tidak sehat seperti monopoli, penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidaksetaraan dalam distribusi kekayaan.
2.Marak terjadinya monopoli dalam kegiatan ekonomi
Perusahaan besar berupaya mendapat keuntungan sebesar-besarnya dengan mendominasi pasar dan menghambat persaingan yang sehat. Sehingga, persaingan yang tidak sehat itu menyebabkan adanya praktik monopoli dalam kegiatan ekonomi.
3.Sulitnya meratakan pendapatan akibat persaingan bebas yang terjadi.
Tanpa adanya campur tangan pemerintah, kesenjangan pendapatan antara yang kaya dan miskin menjadi rumit. Hal ini disebabkan pendapatan tergantung produktivitas setiap produsen.
4.Banyaknya isu ekonomi yang disebabkan kesalahan alokasi sumber daya individu.
Kebijakan pemerintah yang diberikan batasan berpotensi adanya sumber daya yang dialokasikan secara tidak efisien dan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
5.Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.
Perusahaan akan melakukan cara apapun demi mencapai kepentingan ekonomi mereka, meskipun harus mengeksploitasi sumber daya alam terus-menerus. Tanpa regulasi pemerintah yang jelas, tentu hal ini merugikan negara.
6.Adanya kesenjangan yang tajam antara masyarakat kaya dan miskin.
Sistem ekonomi liberal dapat meningkatkan kesenjangan sosial antara mereka yang memiliki akses terhadap sumber daya dan kekayaan dengan masyarakat yang tidak memiliki akses tersebut.

Negara Penganut Sistem Ekonomi Liberal
Sejak kelahiran sistem ekonomi liberal, umumnya sistem tersebut diterapkan di Eropa. Namun seiring perkembangannya, banyak negara diluar Eropa yang menerapkan sistem ekonomi tersebut, seperti Amerika Serikat, Jepang, Singapura, Jerman, Kanada, Inggris, Hungaria, Swiss, Irlandia, Denmark, Norwegia, Israel, Yunani dan Selandia Baru.
Konsep ekonomi liberalis datang dari sistem ekonomi kapitalisme yang bergantung pada roda ekonomi melalui mekanisme pasar bebas dan perpindahan modal secara bebas didalam negeri ataupun diluar negeri. Meskipun negara-negara tersebut menempelkan label kapitalis, kenyataannya tidak sepenuhnya menerapkan sistem ekonomi liberal. Hal ini disebabkan masih ada bantuan yang diberikan oleh pemerintah yang berupa tunjangan, subsidi, melindungi industri dan produk lokal dari persaingan dengan produk asing dan memberikan fasilitas sosial bagi masyarakat yang membutuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat label kapitalis, implementasi ekonomi liberal tidak selalu 100% dan tetap terdapat intervensi dari pemerintah.
Dalam konteks global, sistem ekonomi liberal juga dapat menimbulkan kesenjangan antara negara-negara maju dan berkembang. Negara-negara dengan sumber daya dan keunggulan komparatif yang lebih besar cenderung mendominasi pasar global, sedangkan negara-negara yang masih dalam proses berkembang cenderung mengalami kesulitan untuk bersaing dalam lingkungan global yang kompetitif.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun