Dalam beberapa tahun terakhir, permasalahan lingkungan hidup menjadi perhatian yang semakin penting bagi banyak pemangku kepentingan, termasuk kawasan komersial seperti pusat perbelanjaan. DP Mall Semarang yang saat ini sedang dalam tahap ekspansi berambisi  menjadi green building pertama di Kota Semarang dan mengambil langkah untuk menyesuaikan operasionalnya dengan konsep green building. Salah satu aspek terpenting dari proyek ini adalah penggunaan pendingin ruangan (AC) yang efisien dan ramah lingkungan.
Tantangan Penggunaan Air Conditioner (AC)
      Di iklim tropis seperti Semarang, penggunaan AC menjadi hal yang umum untuk menjaga kenyamanan pengunjung. Namun, ketergantungan pada sistem pendingin ini memiliki beberapa konsekuensi negatif:
- Konsumsi Energi Tinggi : Sistem AC berkontribusi signifikan terhadap konsumsi energi, yang berpotensi meningkatkan emisi karbon. Hal ini bertentangan dengan prinsip bangunan hijau yang bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan.
- Kualitas Udara Dalam Ruangan : Penggunaan AC yang terus-menerus dapat menyebabkan kualitas udara dalam ruangan menurun jika tidak diimbangi dengan sirkulasi udara yang baik. Ini dapat mengakibatkan masalah kesehatan bagi pengunjung dan karyawan.
- Biaya Operasional : Ketergantungan pada AC juga meningkatkan biaya operasional mall, yang bisa berdampak pada harga barang dan layanan yang ditawarkan kepada konsumen.
Efesiensi Energi dan Pengurangan Emisi
      Penggunaan AC pada sentra perbelanjaan akbar misalnya DP Mall Semarang memerlukan perhatian spesifik terkait efisiensi tenaga. Sebagai bagian berdasarkan upaya buat sebagai gedung bangunan hijau, DP Mall perlu mengadopsi teknologi AC yg irit tenaga. Ini bukan hanya mengenai menentukan unit AC menggunakan rating efisiensi tenaga terbaik, namun pula memastikan bahwa sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) dioptimalkan buat mengurangi konsumsi tenaga. Penggunaan AC yg efisien bisa berkontribusi signifikan pada mengurangi emisi karbon. Dalam konteks bangunan hijau, setiap bisnis buat menurunkan jumlah tenaga yg dipakai pula berimplikasi eksklusif dalam penurunan emisi gas rumah kaca. Dengan demikian, adopsi teknologi AC terkini bisa dipercaya menjadi langkah krusial. Sehingga DP Mall menjadi contoh green building.
Pentingnya Ventilasi Alami
      Ventilasi alami adalah solusi yang efektif untuk mengurangi ketergantungan pada AC dan meningkatkan kualitas udara dalam ruangan. Beberapa manfaat dari penerapan ventilasi alami meliputi:
- Efisiensi Energi: Dengan memanfaatkan aliran udara alami, mall dapat mengurangi penggunaan energi untuk pendinginan. Teknologi seperti ventilasi silang dan windcatcher dapat diimplementasikan untuk menciptakan sirkulasi udara yang lebih baik.
- Kualitas Udara yang Lebih Baik: Ventilasi alami membantu mengeluarkan udara panas dan menggantinya dengan udara segar dari luar, sehingga meningkatkan kualitas udara dalam ruangan dan kenyamanan pengunjung.
- Kesehatan Penghuni: Dengan meningkatkan sirkulasi udara, ventilasi alami dapat mengurangi risiko masalah kesehatan terkait dengan kualitas udara buruk, seperti alergi dan penyakit pernapasan.
Teknologi Pendingin Ramah Lingkungan
      Untuk mencapai status bangunan hijau, DP Mall dapat mempertimbangkan penggunaan refrigeran yang lebih ramah lingkungan, seperti hidrofluorokarbon (HFC) yang memiliki potensi pemanasan global lebih rendah dibandingkan dengan bahan pendingin konvensional. Selain itu, integrasi sistem pendingin yang dapat diatur sesuai kebutuhan waktu nyata (real-time) dan penggunaan sensor untuk mengoptimalkan suhu ruangan juga dapat menjadi solusi efektif.
Tantangan Implementasi
      Namun, implementasi AC ramah lingkungan di DP Mall menghadapi beberapa tantangan. Salah satu kendala utama adalah biaya awal yang tinggi untuk teknologi baru, termasuk investasi dalam unit AC efisien dan pelatihan staf. Selain itu, perubahan kebijakan lingkungan dapat mempengaruhi strategi jangka panjang mall, yang perlu cepat beradaptasi untuk memenuhi standar bangunan hijau.
      Tantangan juga ada dalam penerapan ventilasi alami pada bangunan yang sudah ada, terutama yang tidak dirancang untuk aliran udara. Penyesuaian bisa memerlukan renovasi besar, dan di iklim tropis seperti Semarang, desain ventilasi harus hati-hati untuk menghadapi suhu dan kelembaban tinggi. Ventilasi yang tidak tepat dapat mengurangi kenyamanan, dan menjaga kualitas udara di area perkotaan padat bisa sulit, mungkin memerlukan sistem filter tambahan.
Kesimpulan
      DP Mall Semarang berkomitmen pada konsep bangunan hijau dengan inisiatif seperti panel surya dan pengelolaan air daur ulang. Namun, tantangan seperti penggunaan AC dan kurangnya ventilasi alami perlu diatasi. Implementasi AC ramah lingkungan dan ventilasi alami penting untuk meningkatkan citra mall sebagai pelopor praktik bisnis berkelanjutan dan menjadi contoh bagi pusat perbelanjaan lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H