Mohon tunggu...
Nasakti On
Nasakti On Mohon Tunggu... -

Hidup adalah menunda kekalahan Karena kehidupan adalah awal dari kematian Dan Kematian adalah awal dari kehidupan Yang kekal dan abadi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

PLN " Perusahaan Listrik Napogos "

4 Agustus 2014   06:52 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:29 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1407084608346014967

[caption id="attachment_350862" align="aligncenter" width="614" caption="Pemadaman Listrik di Jakarta/Fhoto Metrotv News.com"][/caption]

PLN, adalah singkatan dari Perusahaan Listrik Negara. Sebagai Perusahaan Listrik Negara seharusny PLN memberikan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal. Karena dana operasional PLN adalah uang yang di kutip dari masyarakat sebagai konsumen/pelanggan PLN. Tapi nyatanya PLN tidak memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat sebagai pelanggan nya. Malah PLN sering membuat jengkel masyarakat dengan di lakukan nya pemadaman secara bergilir.

Ketika Dahlan Iskam menjabat sebagai Direktur Utama PT PLN dan kini menjadi Menteri di Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berbuih dan berbusa mulutnya untuk mengucapkan kata kata manis untuk melakukan perbaikan sistim yang ada di PLN, agar persoalan Listrik tidak lagi menjengkelkan para pelanggan nya. Tapi nyatanya apa yang di katakan oleh Dahlan Iskan tak lebih dari pada slogan Indah, untuk menutupi kebobrokan yang terjadi di tubuh PLN itu.

Dan terakhir terdengar kabar dari Media, bahwa telah terjadi dugaan Korupsi Multi Milyar ditubuh PLN. Pantaslah jika persoalan Listrik yang di pasok dari PLN semakin pelik dan berbelit, uang yang ada di PT PLN, mengalir bagaikan arus listrik masuk kedalam saku para petinggi PLN, sehingga mengakibatkan PLN terpaksa melakukan pemadaman bergilir, dikarena untuk menutupi biaya operasional yang telah terkuras.

PLN dimana saja berada, pelayanan nya tetap sama saja. Hidup dan matinya listrik sering terjadi. Tapi yang lebih parah kejadiannya adalah di kota Bagan Siapi Api Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau. Di kota yang mayoritas penduduknya keturunan Cina,  pemadaman bergilir sudah bertahun lamanya. Hari ini mati, besoknya hidup, lusanya mati lagi dan begitulah seterusnya.

Yang ironisnya, pihak manajemen PLN  dalam melakukan pemadaman bergilir, dengan melakukan peta wilayah. Jika wilayah yang akan di matikan listriknya di huni oleh penduduk melayu, maka waktu matinya hanya tiga atau empat jam. Lalu hidup kembali. Tipi jika wilayah yang akan di matikan listriknya daerah hunian keturunan cina, jangka matinya bisa 12 jam, malah lebih.

Dan yang anehnya setiap hari pihak manajemen PLN dengan menggunakan mobil dinas PLN melakukan pengumuman ke liling kota, layaknya seperti zaman dahulu kala kitika ada sandiwara atau tonil keliling kampung akan tampil, siangnya dengan menggunakan sepeda dan pengeras suara di umumkan kepada masyarakat bahwa nanti malam sandiwara atau tonil akan menggelar pertunjukannya dengan judul Putri Hijau, atau Gareng dan Petruk. Seperti inilah PLN memberi tahu kepada masyarakat PLN melakukan pemadaman arus listrik secara bergilir, karena adanya kerusakan mesin PLN. Bayangkan selama bertahun tahun mesin Listrik yang di miliki oleh PLN Bagan Siapi Api belum juga siap untuk di perbaiki sehingga dilakukan pemadaman bergilir.

Bebasnya dan seenak udelnya PLN Bagan Siapi Api melakukan pemadaman listrik secara bergilir, karena tidak ada sorotan yang dilakukan oleh elemen masyarakat, seperti LSM dan sejenisnya. Kemudian Media juga tidak pernah memberitakan soal ini. Mungkin Pihak manajemen PLN di kota Bagan Siapi Api telah membagi bagikan Amplop kepada wartwan dan LSM nya. Dimana kita tahu kedua lembaga ini adalah lembaga yang paling rewel melakukan kritikan terhadap intansi jika pelayanan nya bobrok. Akan tetapi terhadap PLN kota Bagan Siapi Api mereka bungkam seribu bahasa.

Jika melihat pelayanan PLN yang seperti ini, dalam konstek pemadaman bergilir yang di lakukan di seluruh Indonesia, tidak lah layak jika manajemen PT PLN mengatakan perusahaan negara yang mereka kelola setiap tahun nya mengalami kerugian. Sementara pelanggan yang menggunakan jasa PLN tidak pernah menunggak pembayaran rekeningnya. Bagai mana bisa menunggak, dua bulan saja tidak bayar. Petugas PLN langsung datang bawa tangga dan alat pemutus wayar. Arus listrik pelangganpun di putus. Nah dimana kerugiannya.

Memang tidaklah lagi layak jika PLN itu adalah singkatan dari Perusahaan Listrik Negara. Kalau memang PLN sebagai Perusahaan Listrik Negara, dalam arti kata bahwa PLN itu adalah milik negara. Tidak seperti ini pelayanan yang di berikan oleh PLN kepada rakyatnya. Tapi yang layak PLN itu adalah singkatan dari Perusahaan Listrik Napogos (Miskin).

Nama ini pantas untuk di berikan kepada PLN, jika mengingat ketidak mampuan PLN dalam melakukan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan nya, dan melihan bahwa PT PLN itu setiap tahun nya merugi. Apa kabar Dahlan Iskan? Bagai mana PLN mu?.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun