Mohon tunggu...
nasarudin yusma
nasarudin yusma Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar/mahasiswa

suka ngopi gak suka rokok

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Piramida Perkaderan IPM, Kritik atas Tantangan dan Realitas

2 Desember 2024   06:50 Diperbarui: 2 Desember 2024   06:53 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Hasil dari proses perkaderan yang tidak optimal adalah munculnya kader yang terjebak dalam rutinitas administratif dan simbolisme organisasi. Alih-alih menjadi motor perubahan, banyak kader IPM hanya menjadi bagian dari birokrasi organisasi tanpa mampu memberikan dampak signifikan pada lingkungannya.

Selain itu, IPM kerap menghadapi tantangan regenerasi. Tidak sedikit kader yang aktif hanya untuk memenuhi agenda pribadi atau prestise semata, sehingga semangat perjuangan dan visi kolektif organisasi sering terabaikan.

Kritik: Membangun Kembali Piramida yang Kokoh

Untuk membangun piramida perkaderan yang kokoh, IPM perlu melakukan evaluasi mendalam pada tiga aspek utama:

  1. Rekrutmen yang Berkualitas
    IPM harus memastikan bahwa rekrutmen anggota tidak hanya berorientasi pada jumlah, tetapi juga kualitas. Upaya untuk mengenalkan nilai-nilai IPM sejak awal sangat penting agar setiap anggota memahami visi dan misinya.
  2. Kaderisasi yang Progresif dan Inklusif
    Sistem perkaderan harus membuka ruang bagi inovasi dan partisipasi aktif kader muda. Agenda pelatihan perlu menyeimbangkan aspek teoritis dan praktik lapangan, serta mendorong kader untuk menghadirkan solusi atas masalah sosial di lingkungannya. Penting untuk selalu menumbuhkan spirit berkemajuan untuk menjadi lebih berkualitas dan berkeunggulan dalam segala bidangnya. Makna berkeunggulan yaitu unggul dalam hal kompetitif, komparatif dan kolaboratif.(Ikatan Pelajar Muhammadiyah, 2022)
  3. Perkaderan yang berkelanjutan
    IPM perlu memperhatikan regenerasi kepemimpinan dengan memastikan bahwa kader yang naik ke puncak piramida adalah mereka yang memiliki kapasitas dan komitmen yang kuat, bukan sekadar mereka yang menguasai simbolisme organisasi.

Piramida perkaderan IPM adalah gambaran dari tantangan yang dihadapi organisasi dalam mencetak generasi pelajar Muhammadiyah yang berkemajuan. Kritik terhadap sistem ini bukanlah untuk melemahkan, tetapi untuk mendorong perbaikan. 

Dengan fondasi yang kuat, proses yang inklusif, dan hasil yang relevan, IPM dapat menciptakan kader yang benar-benar mampu menjadi pelopor, pelangsung, dan penyempurna perjuangan Muhammadiyah. Piramida yang kokoh hanya dapat terwujud jika setiap lapisan bekerja bersama dalam semangat pembaruan dan keberlanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun