Kabupaten Tuban merupakan wilayah dengan sumber daya alam yang sangat beragam.
 Hal ini terdapat di wilayah Tuban yang terdiri dari wilayah pesisir, pertanian, dan pegunungan kapur.
 Hal ini menjadikan Tuban sebagai kawasan yang strategis.
 Peningkatan perekonomian wilayah Tuban merupakan sebuah prestasi yang cukup membanggakan dan menjadi pertanda positif bagi masyarakat Tuban.
 Berdasarkan survei tahunan terhadap  data ekonomi, kami menemukan bahwa laju pertumbuhan ekonomi akan meningkat hingga 4,36 persen pada tahun 2023.
 Namun karena angka kenaikan tersebut  lebih kecil dibandingkan angka kemajuan pada tahun 2022 yaitu sebesar 8,88%, maka terdapat dugaan terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi di wilayah Provinsi Tuban.
 Tidak dapat dipungkiri telah terjadi perubahan pemerataan ekonomi di wilayah Tuban yang jelas sekali dirasakan oleh masyarakat wilayah Tuban.
 Kesempatan bagi pemerintah untuk mendorong rencana pembangunan daerah yang adil memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menyampaikan pendapatnya, dan tidak jarang  masyarakat mempunyai sejumlah tuntutan mengenai hal ini.
 Penyebabnya, masih terdapat kendala dalam penyaluran dana ke beberapa kelurahan dan desa di wilayah Tuban khususnya pada sektor pertanian, serta masih terdapat kendala dalam pemberian bantuan dan jumlahnya yang terlalu bervariasi.
 Menghubungkan data  tertulis dengan kenyataan di lapangan.
 Hal ini tentu berdampak besar terhadap penjualan hasil panen.
 Petani yang kekurangan perlengkapan tanam membeli tambahan pupuk, pestisida, dan benih tanpa subsidi, yang mengakibatkan rendahnya harga pasar pada saat panen dan para petani meninggalkan hasil panennya.
 Keluhan ini  dapat menjadi informasi bagi Pemda Tuban untuk benar-benar mengecek apakah survei lapangan  sesuai dengan data yang diterima dan membuat pembangunan daerah  lebih efisien.
 Ketimpangan infrastruktur  pesisir juga harus menjadi fokus pemerintah.
 Meski kawasan pesisir Tuban tergolong berkembang, namun tidak dapat dipungkiri masih banyak warga Tuban yang kesulitan  mengakses jalan raya.
 Penempatan infrastruktur lokal yang tepat memerlukan lebih dari sekedar jalan, listrik, dan air.
 Untuk mengatasi hal ini, pemerintah perlu mempercepat pemerataan akses terhadap bidang-bidang yang memerlukan perhatian lebih.
 Untuk mengurangi kesenjangan tersebut, perlu juga dilakukan peningkatan alokasi anggaran daerah untuk pembangunan infrastruktur daerah.
 Pembangunan jalan penghubung antar desa, perbaikan fasilitas umum, serta pengembangan jaringan listrik dan air minum menjadi prioritas yang perlu diperhatikan.
 Selain itu, pendekatan yang melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek dapat meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan program pembangunan.