"Kasihan Trimo, sudah jatuh tertimpa tangga, tambah digigit anjing."
"Ya. Kasihan sekali Trimo." Hanya demikian yang banyak terdengar dalam pembicaraan di kantin.
***
Di tempatnya bekerja, beberapa hari ini Trimo tak melihat Dogol. Bahkan teman-temannya pun tak membicarakannya. Namun ada yang mendengar berita dari kantin, Dogol beberapa hari bolos kerja.
"Memangnya Dogol tak pamit? Telpon atau WA atau SMS kan bisa."
"Entahlah, yang kutahu Dogol pergi dari rumahnya. Itu berita dari kampungnya."
"Apa digendam seperti Trimo?"
"Entahlah. Semoga baik-baik saja."
Pembicaraan di sudut kantin siang itu beralih membicarakan Dogol yang alpa beberapa hari ini. Membicarakan Dogol sebenarnya sudah bukan pembicaraan asing. Mungkin mereka pun sudah enggan. Itu akibat sikap Dogol yang tak disenangi teman-temannya.
Sombong, angkuh, suka meremehkan teman mentang-mentang paling senior. Suka berlagak lupa bila meminjam uang, bahkan hampir semua temannya pernah dipinjam uangnya. Mengembalikannya menurut perutnya sendiri. Itu pun harus adu mulut dulu.
***