Jejak-jejak panjang mulai diukir
melukiskan garis-garis bintang peradabanmu
memahat aneka wajah dalam dinding-dinding reliefmu
hanya dengan ujung jari
tergoreslah bibir-bibir patungmu
menggambarkan pilu wajah terpalu
atau seringai gigi-gigi sembilu.
Borobudur terkurung garis bintang
membentang lurus dari utara selatan
timur barat, bahkan segala penjuru
coret moret menyisakan luka
pada kerbau-kerbau dan bajak
bahkan cangkulpun menjadi tumpul.
Di mana lagi petani menanam padi?
ketika sawah berubah peraduan permaisuri
di mana lagi bocah-bocah bermain congklak?
ketika beranda rumah dan halaman
telah menjelma lembaran-lembaran berangka.
Borobudur tetaplah tegak
agar kami tetap beranak pinak di tanahmu
menatap garis bintang yang berdiri tegak
di depan cermin kami sendiri.
Magelang, Mei 2019