Blora (28/07/2020) Pandemi Covid-19 berdampak pada banyak sektor yang ada di kehidupan masyarakat, salah satunya adalah sektor perekonomian. Menurunnya pelanggan dan penghasilan serta banyak terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), membuat pemerintah memilih memperkuat perekonomian salah satunya melalui UMKM.
Manajemen pengelolaan pembukuan menjadi salah satu masalah yang di hadapi penggiat UMKM, bagaimana sibuknya memproduki dan melakukan pemasaran produk membuat pembukuan keuangan dianggap suatu hal yang rumit. Jika pembukuan manual membutuhkan waktu yang lama karena harus menulis di buku besar maka mahasiswa KKN Tim II Undip memberikan solusi dengan adanya pelatihan digitalisasi pembukuan keuangana melalui aplikasi BukuWarung yang mudah pengoperasiannya dan tidak memerlukan banyak waktu.
Para penggiat UMKM-Deling Jati, Jajanan Pasar Imasari, Griya Batik Nusantara, dan Madwa Delights- juga mengungkapkan bahwa digitaslisasi pembukuan keuangan bagi UMKM dinilai cukup membantu dan mudah karena bisa mencatat melalui handphone yang sering dipegang dan dibawa kemanapun, istilah yang digunakan juga cukup umum seperti pengeluaran, pemasukan, dan utang piutang.
Manfaat pembukuan keuangan sendiri adalah pelaku UMKM dapat membedakan mana uang pribadi dan untuk pengembangan usahanya, mengatahui untung atau ruginya suatu usaha, memudahkan pelaporan pajak, serta bisa menjadi pertimbangan kreditur jika UMKM akan mengajukan pinjaman.
Program ini diharapkan dapat berkontribusi dalam kemajuan UMKM sebagai salah satu penyokong perekonomian di Indonesia terutama di tengah pandemi seperti sekarang ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H