Mohon tunggu...
Narul Hasyim Muzadi
Narul Hasyim Muzadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Language education

Belajar mencoret

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Feodalisme Rebranding

27 Januari 2025   05:44 Diperbarui: 27 Januari 2025   07:27 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bebas tapi terbelenggu | Image by Kompas/Heryunanto

Ketika kita membayangkan dunia modern, istilah seperti "kebebasan," "kesetaraan," atau "demokrasi" sering kali menjadi simbol utamanya. Tapi, ironisnya, konsep-konsep itu terkadang hanya menjadi slogan kosong, sementara warisan feodalisme tetap hidup dalam bentuk yang lebih halus.

Hierarki, loyalitas buta, hingga relasi kuasa asimetris masih menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, meski kita membungkusnya dengan istilah modern seperti "senioritas," "ketundukan profesional," atau bahkan "respek."

Tanpa sadar, kita telah melakukan rebranding terhadap feodalisme dan membawanya kembali ke kehidupan dengan wajah baru yang lebih dapat diterima oleh generasi digital.  

Dalam tulisan ini, mari kita urai bagaimana feodalisme beradaptasi dengan dunia modern dan mengapa kita harus mulai memperhatikannya lebih serius.

Kita tidak sedang berbicara tentang raja, bangsawan, atau sistem kasta dalam pengertian klasik, tetapi bagaimana mentalitas feodal terus bertahan, mengakar, dan bahkan semakin relevan di dunia yang katanya bebas ini.  

Hierarki Baru, Masalah Lama

Di dunia kerja, kita sering mendengar istilah "hierarki organisasi" atau "struktur manajemen." Meskipun istilah ini terdengar profesional, kenyataannya sering kali mencerminkan pola relasi feodal.

Seorang atasan, misalnya, dianggap sebagai figur yang tidak boleh dibantah, apa pun argumennya. Loyalitas karyawan dinilai dari sejauh mana mereka mematuhi tanpa mempertanyakan, mirip dengan pola hubungan tuan dan hamba dalam sistem feodal klasik.  

Menurut Max Weber dalam Economy and Society (1978), feodalisme adalah bentuk dominasi tradisional yang bergantung pada otoritas personal. Dalam bentuk modernnya, dominasi ini sering muncul dalam organisasi melalui pemimpin yang karismatik atau dominasi institusional yang terstruktur.

Banyak perusahaan mengklaim menerapkan budaya kerja horizontal, tetapi dalam praktiknya, hierarki tetap kaku. Kritik terhadap kebijakan atasan bisa dianggap sebagai pembangkangan, dan inisiatif sering kali dimatikan oleh ketakutan akan "melangkahi" otoritas.

Feodalisme dalam Dunia Pendidikan

Tidak hanya di dunia kerja, mentalitas feodal juga sangat terasa dalam sistem pendidikan. Di lingkungan akademis, gelar akademik sering kali menjadi simbol otoritas yang tidak boleh diganggu gugat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun