Pahlawan, engkau nyawa tanah pertiwi, Jiwamu gugur, namamu abadi. Dalam diammu, kami temukan arti, Berjuanglah kami, meneruskan bakti. Ahad, 10 November 2024
Mengenang Hari Pahlawan bukan sekadar soal bunga, upacara, atau pidato-pidato yang membangkitkan semangat. Hari ini, ada momen langka yang seringkali terabaikan, waktu untuk diam sejenak, menatap ke dalam diri, dan bertanya, "Seberapa kuat kita di dunia yang penuh tantangan ini?"
Seperti para pahlawan yang telah lebih dulu meninggalkan jejak, kita semua sedang dalam perjalanan, berjuang melalui medan pertempuran hidup yang tak kalah pelik. Dalam keheningan, kita mencoba memahami keberanian mereka dan merenungkan apakah kita memiliki kekuatan serupa?
Bayangkan, puluhan tahun lalu, sekelompok anak muda, tanpa senjata, berdiri dengan dada terbuka di hadapan meriam dan tentara asing. Kita menganggap mereka pahlawan, tapi pernahkah terpikir bahwa mereka mungkin tidak merasa demikian?
Mereka mungkin hanya orang-orang biasa yang di satu titik, tak punya pilihan lain selain melangkah maju. Dalam satu detik keberanian, pilihan sederhana antara maju atau mundur berubah menjadi langkah yang dikenang selamanya. Mereka bukan tanpa ketakutan, mereka adalah orang-orang yang mengenal takut namun tetap memilih melangkah.
Kita kagum pada keberanian mereka, padahal mungkin mereka hanya manusia biasa yang kebetulan berada di posisi sulit. Tapi lihat, apa yang mereka lakukan mengingatkan kita bahwa keberanian bukanlah keadaan tanpa rasa takut, keberanian adalah keberadaan rasa takut yang bersanding dengan pilihan untuk tetap maju.
Ada kekuatan luar biasa di sana, kekuatan yang mendorong kita bertanya pada diri sendiri, apakah kita juga memiliki keberanian itu?
Di zaman ini, "medan perang" mungkin telah berubah bentuk. Tidak ada penjajah asing dengan senjata dan peluru, namun, ada kecemasan, keraguan, dan ketidakpastian yang terus menghantui.
Dunia kita penuh dengan tekanan sosial, harapan yang tak kunjung berkurang, dan tuntutan yang terus meningkat. Di tengah hiruk-pikuk itu, banyak orang merasa hampa, lelah berjuang tanpa tahu mengapa, tanpa merasa menjadi 'pahlawan' bagi siapa pun, bahkan diri mereka sendiri.
Mungkin ini adalah momen di mana kita bisa belajar dari keberanian sederhana para pahlawan, melihat hidup kita sebagai medan juang, tempat di mana setiap langkah kecil adalah bentuk keberanian.