Mohon tunggu...
Narul Hasyim Muzadi
Narul Hasyim Muzadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Language education

Belajar mencoret

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tuntas Tanpa Harus Sempurna, Menggali Esensi di Balik Skripsi

4 November 2024   15:49 Diperbarui: 4 November 2024   15:54 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis skripsi | Image by Kompas.id/Supriyanto

Kalimat "skripsi yang baik adalah skripsi yang selesai" mungkin sudah sering kita dengar, terutama dari dosen atau kalangan akademik yang berpengalaman. Ungkapan ini sederhana, namun mengandung makna yang dalam.

Di satu sisi, ini mengingatkan kita akan pentingnya penyelesaian tugas akhir, sementara di sisi lain, juga memberikan pandangan bahwa kualitas skripsi tidak hanya ditentukan oleh kompleksitas atau kebaruan ide yang diusung.

Pada tahap skripsi, tujuan utama mahasiswa bukanlah untuk menemukan teori baru atau membuat gebrakan inovatif, melainkan untuk memperkuat pemahaman tentang metode penelitian, menjalankan prosedur riset dengan benar, dan memupuk kemampuan dalam mengolah serta menganalisis data secara tepat.

Skripsi pada dasarnya adalah latihan bagi mahasiswa untuk memahami langkah-langkah yang terlibat dalam penelitian ilmiah, termasuk bagaimana merumuskan masalah, memilih metode penelitian yang sesuai, mengumpulkan data, menganalisisnya, hingga menarik kesimpulan yang logis.

Ilustrasi tahapan penelitian skripsi | Image by Skripsiexpress.com
Ilustrasi tahapan penelitian skripsi | Image by Skripsiexpress.com

Proses ini sebenarnya lebih penting daripada hasil akhirnya. Kemampuan untuk melakukan analisis yang kritis dan objektif menjadi nilai tersendiri yang diperoleh selama proses ini.

Sebagai mahasiswa, tujuan kita adalah untuk memahami bagaimana penelitian itu dilakukan secara sistematis dan bagaimana setiap langkah di dalamnya saling berhubungan.

Ini adalah pengalaman berharga yang tidak hanya akan berguna dalam konteks akademis, tetapi juga akan menjadi keterampilan yang dapat diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan dan pekerjaan.

Di tengah perjalanan ini, banyak mahasiswa terjebak dalam pola pikir perfeksionis. Keinginan untuk menghasilkan skripsi yang sempurna sering kali membuat mahasiswa merasa terbebani atau bahkan merasa tidak percaya diri terhadap apa yang telah mereka kerjakan.

Mereka mungkin merasa harus memberikan hasil yang sangat mendalam atau menciptakan sebuah penelitian yang benar-benar "beda" agar bisa dianggap baik. Padahal, jika dipahami dengan baik, tujuan skripsi adalah untuk membentuk pola pikir yang logis dan analitis, bukan untuk membuat sebuah karya yang sepenuhnya luar biasa.

Mungkin ada perasaan yang muncul bahwa semakin sulit skripsi yang dikerjakan, semakin hebatlah hasilnya. Kenyataannya, skripsi yang baik adalah skripsi yang dikerjakan dengan penuh pemahaman terhadap tujuan dan metode yang diterapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun