Mohon tunggu...
Narul Hasyim Muzadi
Narul Hasyim Muzadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Language education

Belajar mencoret

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menyadari Privilege yang Tak Dimiliki Semua Orang

2 Oktober 2024   20:00 Diperbarui: 7 Oktober 2024   08:18 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Privilege | Image by Freepik

Sistem pendidikan di banyak tempat tidak selalu adil. Di banyak daerah terpencil, sekolah yang ada mungkin sangat terbatas baik dalam fasilitas maupun tenaga pengajar.

Anak-anak di sana harus berjalan jauh, menempuh medan yang sulit, hanya untuk duduk di kelas yang mungkin tidak nyaman dan diajar oleh guru yang juga terpaksa bekerja dengan segala keterbatasan.

Kamu mungkin dibesarkan dalam situasi di mana kesempatan datang menghampirimu tanpa harus kamu minta. Namun, mereka yang lahir dalam keadaan yang berbeda harus mencari dan menciptakan kesempatan mereka sendiri.

Bagi mereka, pendidikan bukanlah sesuatu yang bisa diterima begitu saja. Pendidikan menjadi sebuah perjuangan, dan ketika mereka berhasil mendapatkannya, nilai dari perjuangan itu jauh lebih bermakna daripada sekadar selembar ijazah.

Kesempatan adalah anugerah yang sering kali kita lupakan. Seberapa sering kamu merasa jenuh dan bosan saat belajar? Seberapa sering kamu mengeluh tentang tugas yang menumpuk, materi yang sulit, atau waktu yang terbuang hanya untuk belajar?

Padahal, di tempat lain, ada mereka yang rela melakukan apa saja demi bisa duduk di bangku yang sama denganmu, menatap papan tulis yang sama, dan belajar hal yang sama. Mereka akan memberi apapun untuk bisa merasakan hal yang kamu anggap sebagai beban.

Kisah ini tidak untuk membuatmu merasa bersalah atau merendahkan apa yang telah kamu capai, tapi untuk mengingatkan bahwa keberuntunganmu bukanlah hasil semata-mata dari usahamu sendiri.

Ada banyak faktor yang bekerja di luar kendalimu, dan kesempatan adalah salah satunya. Kamu mungkin bisa memaksimalkan kesempatan yang ada, tapi tidak semua orang mendapatkan kesempatan yang sama.

Namun, dengan semua ini, kamu juga diberikan tanggung jawab. Kamu, yang memiliki kesempatan lebih, bisa menjadi bagian dari perubahan. Kamu bisa membantu menciptakan peluang bagi mereka yang kurang beruntung.

Berbagi ilmu, menjadi mentor, atau bahkan sekadar memberikan dorongan semangat bisa menjadi awal dari perubahan besar bagi seseorang. Mungkin, hal kecil yang kamu anggap sepele, seperti memberikan buku bekas, bisa menjadi pintu bagi mereka untuk menemukan dunia yang baru.

Sebab, di mata mereka yang tidak memiliki banyak, setiap bentuk perhatian dan bantuan kecil pun bisa berarti sangat besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun