Pola asuh orangtua terhadap anak merupakan salah satu aspek penting dalam pembentukan karakter dan kepribadian mereka di masa depan.
Salah satu jenis pola asuh yang cukup sering dibahas adalah pola asuh permisif. Pada pola asuh ini, orangtua cenderung memberikan kebebasan yang luas kepada anak tanpa batasan yang jelas. Pertanyaannya adalah, apakah kebebasan total ini benar-benar baik untuk anak?
Apa Itu Pola Asuh Permisif?
Pola asuh permisif dikenal sebagai pendekatan pengasuhan yang memberikan banyak keleluasaan pada anak. Orangtua dengan gaya asuh ini biasanya sangat longgar dalam menetapkan aturan, cenderung tidak memberlakukan batasan yang ketat, dan lebih sering mengambil peran sebagai "teman" daripada figur otoritas dalam kehidupan anak.
Tujuan mereka biasanya adalah untuk membuat anak merasa nyaman, bebas, dan tidak tertekan oleh aturan yang terlalu kaku. Mereka mungkin berpikir bahwa dengan memberi anak kebebasan penuh, anak akan lebih kreatif, mandiri, dan memiliki kebahagiaan yang lebih besar.
Namun, seiring dengan kebebasan tersebut, muncul pertanyaan penting, apakah tanpa adanya batasan yang jelas, anak dapat tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan disiplin?
Ciri-ciri Pola Asuh Permisif
Untuk lebih memahami pola asuh ini, berikut beberapa ciri khas dari pola asuh permisif:
1. Minimnya Aturan dan Batasan
Orangtua cenderung menghindari membuat aturan yang ketat. Anak diberikan kebebasan penuh dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari keputusan kecil hingga keputusan besar.
2. Pengawasan yang Longgar