Mohon tunggu...
Narul Hasyim Muzadi
Narul Hasyim Muzadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Language education

Belajar mencoret

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Keluarga Bukan Kompetisi, Menemukan Harmoni Tanpa Standar Ideal

16 September 2024   19:00 Diperbarui: 16 September 2024   19:05 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi keluarga ideal | Image by Madaninews.id

Hari ini, konsep tentang "keluarga ideal" tampaknya semakin sering menjadi topik pembicaraan di berbagai forum, mulai dari media sosial hingga obrolan santai di warung kopi.

Tidak sedikit dari kita yang disuguhkan oleh gambaran keluarga sempurna dari iklan, influencer, hingga konten kreator yang secara sengaja atau tidak, membranding diri mereka sebagai cerminan keluarga ideal.

Namun, apakah semua ini sekadar ilusi visual, atau justru kita sudah terlalu jauh tenggelam dalam definisi sempit tentang keluarga yang "sempurna"? Pertanyaan besar ini mungkin kerap muncul di kepala Anda, apalagi ketika membandingkan keluarga Anda dengan "standar" yang terus-menerus diiklankan.

Di satu sisi, keluarga yang dikatakan "ideal" sering digambarkan sebagai pasangan yang harmonis, anak-anak yang patuh dan berprestasi, serta rumah tangga yang selalu teratur. Tampaknya tidak ada satu pun konflik atau perbedaan pendapat di antara anggota keluarga.Bahkan, semuanya terlihat selalu berjalan mulus, seakan-akan hidup tanpa tantangan.

Fenomena ini sering kali menciptakan ilusi bahwa "keluarga ideal" bisa dicapai jika kita mengikuti standar-standar tertentu, seperti memiliki penghasilan tetap yang cukup besar, penampilan fisik yang menarik, atau gaya hidup tertentu.

Namun, apakah benar semua keluarga yang digambarkan seperti itu adalah refleksi dari realita kehidupan mereka sehari-hari? Jawabannya mungkin tidak sesederhana itu. Apa yang sering kali kita lihat adalah potret yang dipilih dengan cermat, momen-momen terbaik yang disuguhkan kepada kita melalui media sosial atau layar kaca.

Potret itu diambil pada waktu yang tepat, dalam kondisi yang mendukung, dan seringkali disertai narasi yang sudah dipoles sedemikian rupa. Sayangnya, tidak semua orang menyadari bahwa potret ini hanyalah sebagian kecil dari realitas yang lebih kompleks.

Keluarga dan Ilusi Media Sosial

Mari kita berbicara tentang bagaimana media sosial memainkan peran dalam membentuk persepsi tentang keluarga ideal. Platform-platform seperti Instagram, Facebook, atau TikTok adalah ruang di mana banyak keluarga berbagi momen-momen bahagia mereka.

Namun, kita jarang, atau bahkan tidak pernah, melihat konflik rumah tangga, perdebatan, atau kesulitan yang mereka alami di balik layar. Di sinilah masalah utama muncul: penonton sering kali hanya membandingkan diri dengan citra sempurna yang tidak mewakili keseluruhan kehidupan keluarga tersebut.

Mungkin Anda juga pernah merasa bahwa keluarga Anda "kurang sempurna" setelah melihat unggahan keluarga lain di media sosial? Jangan khawatir, Anda tidak sendiri. Banyak orang, sadar atau tidak, mulai merasa cemas atau minder ketika membandingkan kehidupan pribadi mereka dengan kehidupan "ideal" yang ditampilkan di media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun