Mohon tunggu...
Narul Hasyim Muzadi
Narul Hasyim Muzadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Language education

Belajar mencoret

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hidup Laksana Sebuah Buku, Setiap Halaman Punya Ceritanya Sendiri

14 September 2024   18:12 Diperbarui: 14 September 2024   18:17 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lembaran buku | Image by Herworld.co.id

Namun, seperti halnya dalam buku, konflik ini pada akhirnya akan menemukan solusinya. Tak ada satu konflik pun yang berlangsung selamanya. Meski dalam hidup, solusi tidak selalu datang dengan cara yang mudah atau seperti yang kita inginkan, kita selalu menemukan jalan untuk maju.

Seperti karakter dalam sebuah cerita yang tumbuh melalui konfliknya, kita juga belajar dari kesulitan yang kita hadapi. Pada akhirnya, bab konflik ini akan berakhir dan membuka jalan bagi cerita yang lebih baik.

Pengembangan Karakter

Setiap buku yang baik memperlihatkan pengembangan karakter dari halaman ke halaman. Tokoh utama tidak pernah sama dari awal hingga akhir cerita. Mereka berkembang, belajar, dan berubah karena pengalaman yang mereka lalui.

Hal yang sama terjadi dalam kehidupan nyata. Kita sebagai individu juga terus berkembang dan berubah sepanjang perjalanan hidup kita. Pengalaman yang kita hadapi, baik yang manis maupun yang pahit, membentuk siapa diri kita saat ini.

Sering kali, perubahan ini tidak disadari saat sedang berlangsung. Kita mungkin merasa sama saja dari tahun ke tahun, tetapi ketika melihat ke belakang, perbedaan dalam cara berpikir, cara berperilaku, dan cara kita melihat dunia menjadi sangat jelas.

Pengembangan karakter dalam hidup, seperti halnya dalam buku, adalah sebuah proses yang berlangsung secara perlahan dan penuh kesadaran. Setiap halaman, setiap bab, setiap fase kehidupan, memberikan kontribusi terhadap siapa diri kita.

Halaman yang Kosong

Di antara bab-bab penting dalam sebuah buku, mungkin ada halaman-halaman kosong, yang tampaknya tidak memiliki makna atau relevansi yang jelas. Ini mungkin bisa diibaratkan dengan saat-saat dalam hidup ketika kita merasa terjebak, tidak produktif, atau tidak mencapai apa pun yang berarti.

Namun, halaman kosong ini juga penting dalam narasi. Mereka memberi kita ruang untuk merenung, untuk beristirahat, dan untuk mengatur ulang arah hidup kita.

Halaman kosong dalam hidup bisa datang dalam bentuk waktu jeda dari pekerjaan, saat-saat kebosanan, atau bahkan fase di mana kita merasa tidak tahu harus ke mana selanjutnya.

Tapi sama seperti dalam sebuah buku, halaman kosong ini penting untuk memberikan ritme yang seimbang dalam cerita. Mereka memberi kita waktu untuk mempersiapkan diri sebelum melangkah ke bab berikutnya.

Akhir yang Tidak Pasti

Salah satu hal yang membuat hidup berbeda dari buku adalah kenyataan bahwa kita tidak tahu akhir cerita kita. Dalam sebuah buku, akhir cerita ditulis dengan jelas dan kita tahu bahwa cerita itu pada akhirnya akan selesai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun