Bagi banyak mahasiswa, tahun-tahun terakhir di perguruan tinggi adalah masa penuh tantangan dan tuntutan. Skripsi, sebagai puncak perjalanan akademis, menuntut fokus dan dedikasi yang tidak main-main.Â
Di sisi lain, magang adalah kesempatan emas untuk mengaplikasikan teori yang telah dipelajari serta memperluas jaringan profesional.
Namun, di tengah kesibukan ini, kebutuhan akan kehidupan sosial dan menjaga keseimbangan mental juga tidak boleh diabaikan. Bagaimana mahasiswa dapat menyiasati ketiga hal tersebut tanpa mengorbankan salah satunya?
Menetapkan Prioritas dengan Jelas
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh mahasiswa adalah menetapkan prioritas dengan jelas.
Skripsi, sebagai tugas akademik yang menuntut kedalaman penelitian dan analisis, sering kali menjadi prioritas utama. Mengabaikan skripsi dapat berdampak buruk pada kelulusan, yang tentunya merupakan tujuan utama dari pendidikan tinggi.
Namun, bukan berarti magang dan kehidupan sosial harus sepenuhnya dikesampingkan. Magang adalah kesempatan yang penting untuk membangun karir setelah lulus. Sementara itu, menjaga kesehatan mental dan relasi sosial juga penting untuk mencegah burnout.
Oleh karena itu, penting untuk menetapkan skala prioritas berdasarkan urgensi dan dampak jangka panjang dari setiap aktivitas.
Misalnya, jika deadline skripsi semakin dekat, maka alokasi waktu untuk menulis dan melakukan penelitian harus diperbanyak.
Sebaliknya, jika magang menawarkan peluang untuk mendapatkan pengalaman langsung di bidang yang ingin ditekuni, mungkin perlu untuk menyesuaikan jadwal skripsi agar tetap bisa memanfaatkan peluang tersebut.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!