Sudah saatnya kita sebagai masyarakat berhenti menutup mata terhadap realitas kelam pacaran di kalangan remaja. Normalisasi pacaran hanyalah ilusi yang menutupi luka-luka emosional yang diderita oleh generasi muda kita. Jika kita benar-benar peduli terhadap masa depan mereka, kita harus mulai mengkritisi budaya ini secara serius.
Pendidikan tentang hubungan yang sehat harus menjadi prioritas, bukan hanya dalam kurikulum sekolah, tetapi juga dalam setiap rumah. Orang tua, guru, dan masyarakat harus bersatu padu untuk menghentikan normalisasi pacaran yang hanya membawa lebih banyak kerugian daripada manfaat. Remaja harus diberi pemahaman yang mendalam tentang arti cinta yang sebenarnya, yang tidak melibatkan kekerasan, manipulasi, atau pengorbanan diri yang berlebihan.
Mari kita ciptakan generasi yang memahami nilai-nilai hubungan yang sehat, yang mampu membedakan antara cinta sejati dan romantisme semu yang merusak. Sudah saatnya kita menghentikan kebodohan kolektif ini dan mulai melindungi anak-anak kita dari bahaya yang mengintai di balik normalisasi pacaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H