Mohon tunggu...
Narul Hasyim Muzadi
Narul Hasyim Muzadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Language education

Belajar mencoret

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Generasi Sandwich: Navigasi Antara Karier, Keluarga, dan Tuntutan Zaman

19 Agustus 2024   14:25 Diperbarui: 19 Agustus 2024   14:26 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istilah "generasi sandwich" kian populer, terutama di kalangan milenial. Generasi ini mengacu pada individu yang berada di antara dua tanggung jawab besar merawat orang tua yang menua sambil membesarkan anak-anak mereka sendiri. Tantangan ini bukan hanya soal finansial, tetapi juga mencakup tekanan emosional dan mental, menciptakan beban yang kompleks di era modern ini.

Karier dan Ambisi di Tengah Tuntutan Keluarga

Bagi milenial yang kini berada di usia 30-an hingga 40-an, karier adalah aspek hidup yang sangat penting. Pada usia ini, banyak yang berada di puncak karier atau sedang berjuang mencapainya. Waktu, tenaga, dan pikiran diinvestasikan untuk meraih kesuksesan profesional, yang tentu memerlukan dedikasi dan fokus penuh.

Namun, menjadi bagian dari generasi sandwich berarti harus bisa menyeimbangkan ambisi karier dengan tanggung jawab keluarga. Di satu sisi, ada kewajiban untuk memberikan perhatian dan dukungan kepada orang tua yang semakin tua dan membutuhkan bantuan. Di sisi lain, ada tanggung jawab untuk memastikan anak-anak tumbuh dengan baik, mendapatkan pendidikan yang layak, serta memenuhi kebutuhan emosional dan fisik mereka.

Menghadapi kenyataan ini, generasi sandwich sering kali berada di persimpangan yang rumit. Mereka harus terus maju dalam karier sambil tetap hadir untuk keluarga, sebuah tugas yang menuntut kemampuan manajemen waktu yang luar biasa dan keseimbangan mental yang kuat.

Dilema Antara Pilihan Pribadi dan Keluarga

Salah satu dilema terbesar bagi generasi sandwich adalah membagi waktu dan energi antara karier dan keluarga. Di zaman sekarang, tekanan untuk sukses dalam karier sangat besar, terutama dengan media sosial yang sering kali menampilkan kehidupan yang tampak sempurna. Pencapaian karier yang gemilang dan keluarga yang bahagia seolah menjadi standar yang harus dicapai, padahal realitasnya jauh lebih kompleks.

Banyak dari generasi sandwich merasa terjebak dalam pilihan sulit: mengejar promosi yang mungkin memerlukan lebih banyak waktu di kantor, atau pulang lebih awal untuk menemani orang tua ke dokter atau menghadiri acara sekolah anak. Pilihan-pilihan ini tidak selalu mudah dan seringkali menimbulkan rasa bersalah, baik kepada keluarga maupun diri sendiri. Dalam situasi ini, kemampuan untuk membuat keputusan yang bijak dan adil bagi semua pihak menjadi sangat penting.

Teknologi: Solusi atau Sumber Tekanan Baru?

Kemajuan teknologi membawa banyak perubahan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi generasi sandwich, teknologi bisa menjadi solusi sekaligus sumber tekanan baru. Di satu sisi, teknologi memungkinkan mereka bekerja dari rumah, menghemat waktu perjalanan, dan memberikan fleksibilitas lebih dalam menyeimbangkan tanggung jawab keluarga dan karier. Platform seperti Zoom atau Slack memungkinkan komunikasi kerja tetap berjalan tanpa harus selalu berada di kantor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun