Kelurahan Wujil, Kabupaten Semarang (07/8), interaksi sosial di masyarakat pada beberapa bulan terakhir menjadi hal yang dibatasi oleh pemerintah sebab adanya PPKM darurat yang tak kunjung usai. Dampaknya, banyak kegiatan masyarakat yang harus dilakukan dirumah. Berbagai kegiatan alternatif sangat dibutuhkan mulai dari kegiatan untuk mengisi waktu luang sampai dengan mencukupi kebutuhan keluarga.
Budidaya ikan dalam ember atau yang biasa disebut dengan budikdamber merupakan salah satunya. Kegatan ini tak hanya bermanfaat untuk mengisi waktu luang, akan tetapi dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan di kala pandemi. Dengan terbatasnya aktivitas di pasar tradisional maupun modern, adanya budikdamber mampu memenuhi kebutuhan protein nabati maupun hewani. Hal ini didasarkan oleh perpaduan budidaya ikan dan tanaman sayur. Kandungan nutrisi yang baik dari keduanya mampu membantu mneingkatkan kekebalan tubuh. Terlebih, dengan budidaya mandiri mampu menjamin kesehatan pangan yang didapatkan.
Mahasiswa melaui kegiatan Kuliah Kerja Nyata memberikan sosialisasi terkait program budikdamber disampaikan kepada warga melalui grup WhatsApp. Program kerja ini ditujukan untuk mengedukasi masyarakat terkait budidaya namun tetap mematuhi protokol kesehatan yang diterapkan dimasa pandemi tanpa menimbulkan kerumunan. Sosialisasi yang dilaksanakan secara daring diberikan dengan pemberian tutorial Youtube dan booklet yang dibagikan kegrup warga.
Antusias dari warga terhadap sosialisasi yang diberikan cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dari diskusi interaktif yang terjadi di grup WhatsApp dan ketertarikan sejumlah warga untuk praktik budidaya ikan dalam ember. Dari program kerja tersebut diharapkan masyarakat lebih mengenal kegiatan budidaya ikan dan mampu membantu mengisi waktu selama pandemi.
Kelurahan Wujil, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H