New Normal Belum Menjadi Solusi Yang Tepat

Setelah diselenggarakan resmi oleh pemerintah, masyarakat masih cukup sulit beradaptasi di Era New Normal ini. Masih banyak warga yang tidak peduli dengan aturan yang ditetapkan dengan tidak menggunakan masker jika bepergian dan juga tidak menjaga jarak antar individu. Di Era New Normal ini, masyarakat merasa bebas pergi keluar rumah asalkan memakai masker. Tetapi, banyak masyarakat dan juga kaum remaja yang menggunakan ajang new normal ini untuk berkumpul bersama teman nya yang melebihi 2 orang. Karna, mereka pasti menganggap bahwa mereka sudah memenuhi standart untuk dapat bepergian seenak nya dengan hanya menggunakan masker. 

Dan di era New Normal ini, sangat amat tidak memungkinkan untuk menjaga jarak ketika berada di kantor, atau pekerja layanan jasa dengan para pekerja lain nya. Maka, bisa jadi itu adalah salah satu penyebab penularan covid-19 tersebut. Hingga sekarang, kasus positif covid-19 sudah mencapai 9,000 jiwa lebih dikarenakan era New Normal ini dan juga pasti dengan adanya kenakalan para masyarakat yang tidak menerapkan aturan pemerintah. 

Di era ini, pemerintah sangat mengharuskan warga nya memakai masker dan selalu menjaga jarak. Bagaimana dengan orang yang memiliki ekonomi rendah? Masih banyak yang kesusahan untuk mendapatkan masker dikarenakan harga masker sempat melambung tinggi maka banyak warga yang ekonomi nya rendah tidak dapat menjangkau harga pasaran masker tersebut. 

 Jadi, New Normal belum dapat dikatakan menjadi solusi terbaik ditengah pandemi ini di karenakan banyak dampak negatif yang ditimbulkan. Salah satu nya yang paling utama ialah angka kenaikan kasus positif Covid-19 ditanah air semakin besar karena ada nya Era ini dan banyak nya masyarakat yang kurang literasi akan penting nya memakai masker, mejaga jarak, dan juga rajin mencuci tangan nya sesudah bepergian.