Mohon tunggu...
Nari Ratih
Nari Ratih Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Inspirasi Sosok Ayah

6 Juni 2016   00:57 Diperbarui: 6 Juni 2016   01:34 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

engkau bagaikan pahlawanku..
 inpirasi dan motivasi yang kau berikan..
 nasehatmu selalu menuntunku..
 menjadi sosok yang lebih baik..

 sekarang aku baru sabar..
 sesosok yang selalu memberikanku jalan..
 kini tak akan pernah ternilai tetesan yang kau berikan..
 apalah daya, aku yang selalu meminta...
 panas, dingin, berat, sakit yang telah kau rasakan..
 maafkan anakmu yang selalu mengomel tanpa kenal lelah..

 sekarang engkau telah berubah..
 kusut, layu, letih, keriput dan tak berdaya lagi..
 tetesan keringat setiap hari terus membasahi tubuhmu..
 hanya demi mencari sesuap nasi..

 terus, apa yang dilakukan anakmu..
 ia malah membuangnya dengan mudahnya..
 memaki, mungumpat bahkan perlakuan kasar yang kau terima..
 maafkan aku..
 aku tak bisa membalas kasih sayangmu itu..
 aku tau aku takut, sangat takut kehilanganmu..

 terima kasih telah menjadikanku seperti yang saat ini..
 terima kasih yang telah mengubah jalan pemikiranku selama ini..
 aku sangatlah menyayangimu,..
 maafkan aku.....

 ‪#‎part1Nr‬

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun