Ternyata ada mila yang mengagetkanku dari belakang. Mila yang selalu ada saat aku membutuhkannya dan saat aku dalam kesulitan.
“kenapa kok gak ada senyuman dipagi ini. Lagi gak mood ya? Sahut mila
“gak papa, Cuma males buat balas salam dan hormat dari adek2”
“udahlah, yang penting kita udah menjawab atau menganguk itu saja sudah cukup”
Ayo mil, keburu nanti ayah marah. Sepanjang jalan menuju kelas banyak adek kelas yang terus memberi salam dan hormat kepada kami. Emang sih, kami sering bosan untuk menjawabnya terus- menerus, tapi itu semua udah jadi kebiasan buat kami.
Ternya ayah sudah menunggu didepan kelas dan melihatku dengan wajah kakunya.
“Pagi, ayah” sahutku dan mila
“apa ini jam berapa kamu datang? Mana kuncinya, saya gak bisa masuk kelab ?
“masih jam 06.20 , ini kuncinya! Sambil memberikan kunci tersebut.
“oh ya, nanti bilang sama temen2 , pada saat bel tanda jamn pertama segera ganti dan kumpul dilapangan”
“sharp”