Mohon tunggu...
Nargis Mahdiyah
Nargis Mahdiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - University

Sebagai mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Sains Informasi, saya memiliki minat yang mendalam dalam dunia penulisan artikel yang beragam dan inspiratif. Penulisan bagi saya adalah salah satu cara untuk menyampaikan informasi yang relevan, mendidik, dan tentunya menginspirasi pembaca dalam menyikapi perubahan dunia yang semakin dinamis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Selamat Hari Sumpah Pemuda: Mengingat Sejarah dan Menyongsong Masa Depan Bersatu

28 Oktober 2024   13:04 Diperbarui: 28 Oktober 2024   13:07 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hari Sumpah Pemuda: Mengingat Sejarah dan Menyongsong Masa Depan Bersatu

Setiap tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda, momen bersejarah yang menjadi simbol persatuan dan kesatuan para pemuda di seluruh Nusantara. Hari bersejarah ini mengingatkan kita akan peran penting generasi muda dalam merebut kemerdekaan serta membangun Indonesia. Sumpah Pemuda tidak hanya sekadar serangkaian janji, melainkan merupakan landasan kuat bagi semangat kebangsaan yang menyatukan perbedaan menjadi kekuatan.

Sejarah Singkat Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda berawal dari Kongres Pemuda II yang berlangsung pada 27-28 Oktober 1928 di Batavia (sekarang Jakarta). Kongres tersebut dihadiri oleh organisasi-organisasi pemuda dari berbagai daerah, seperti Jong Java, Jong Sumatra, Jong Celebes, Jong Ambon, dan organisasi pemuda lainnya. Pada masa itu, Indonesia masih terpecah dalam berbagai kerajaan, suku, dan daerah dengan budaya serta bahasa yang berbeda.

Kongres Pemuda II ini merupakan kelanjutan dari Kongres Pemuda I yang telah diselenggarakan pada tahun 1926. Namun, pada Kongres Pemuda II, semangat untuk membentuk satu kesatuan bangsa semakin kuat. Para pemuda menyadari bahwa untuk melawan penjajahan, mereka harus bersatu dalam semangat kebangsaan yang sama. Pertemuan ini menghasilkan tiga keputusan utama, yang dikenal sebagai Teks Sumpah Pemuda:

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Sumpah ini kemudian dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 dan menjadi titik awal yang kuat bagi persatuan nasional. Dalam kongres ini pula, lagu kebangsaan "Indonesia Raya" karya Wage Rudolf Supratman pertama kali diperdengarkan.

Makna dan Relevansi Sumpah Pemuda di Era Kini
Sumpah Pemuda memiliki makna mendalam yang relevan hingga kini. Di era globalisasi dan teknologi saat ini, semangat persatuan tetap diperlukan sebagai landasan untuk menghadapi berbagai tantangan nasional maupun internasional. Nilai-nilai persatuan, kesetaraan, dan kecintaan terhadap tanah air yang terkandung dalam Sumpah Pemuda menjadi inspirasi bagi pemuda masa kini untuk tidak melupakan identitas dan kebersamaan dalam membangun bangsa.

Generasi muda saat ini dihadapkan pada tantangan yang berbeda, seperti ketergantungan pada teknologi, perubahan iklim, serta pergeseran ekonomi global. Namun, dengan semangat Sumpah Pemuda, mereka dapat memperkuat sinergi dan kolaborasi lintas budaya dan keahlian untuk mencapai kemajuan bersama.

Peran Pemuda dalam Mewujudkan Cita-cita Bangsa
Para pemuda berperan besar dalam mewujudkan cita-cita bangsa melalui berbagai bidang, seperti pendidikan, teknologi, seni, serta sosial. Semangat Sumpah Pemuda mengajak generasi muda untuk:

Berinovasi dan Berkarya: Pemuda diharapkan dapat berkontribusi dalam pembangunan bangsa melalui inovasi di berbagai bidang. Misalnya, pemuda dapat menciptakan solusi teknologi yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi digital atau memajukan sektor pertanian berbasis teknologi.

Menjaga Persatuan di Tengah Keberagaman: Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman budaya dan bahasa. Melalui semangat Sumpah Pemuda, generasi muda diharapkan dapat menjadi garda depan dalam menjaga persatuan dan kerukunan meskipun berbeda latar belakang.

Mengutamakan Pendidikan dan Pengetahuan: Pemuda perlu membekali diri dengan pendidikan dan keterampilan yang relevan untuk menjawab tantangan zaman. Dengan pendidikan, pemuda dapat menjadi pelopor dalam membawa Indonesia menuju masyarakat yang lebih maju dan berdaya saing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun