Mohon tunggu...
Nargis Mahdiyah
Nargis Mahdiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - University

Sebagai mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Sains Informasi, saya memiliki minat yang mendalam dalam dunia penulisan artikel yang beragam dan inspiratif. Penulisan bagi saya adalah salah satu cara untuk menyampaikan informasi yang relevan, mendidik, dan tentunya menginspirasi pembaca dalam menyikapi perubahan dunia yang semakin dinamis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Keluarga: Suka, Duka, dan Bahagia

18 Oktober 2024   17:06 Diperbarui: 18 Oktober 2024   17:15 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul: Keluarga: Suka, Duka, dan Bahagia

Di setiap langkah hidup ini,
Ada keluarga yang berdiri,
Di tengah badai, dalam pelangi,
Mereka adalah rumah yang abadi.

Rintangan datang silih berganti,
Ujian hidup tak pernah berhenti,
Namun di sana, dalam dekapan kasih,
Keluarga hadir dengan hati bersih.

Ada duka yang kadang tak terelakkan,
Air mata jatuh dalam kesunyian,
Namun bersama, kita bangkit kembali,
Menggapai harapan dengan berani.

Di sela tawa dan canda yang riang,
Kebahagiaan terjalin erat dan panjang,
Karena keluarga bukan sekadar darah,
Tapi cinta yang tulus, tanpa lelah.

Suka dan duka hanyalah warna,
Yang mewarnai hidup dalam cinta,
Keluarga adalah kekuatan,
Yang membuat setiap perjuangan penuh makna.

Meski waktu terus berlalu cepat,
Dan dunia berubah dalam tiap detik,
Keluarga tetap menjadi pilar,
Tempat kita pulang, meski badai kian besar.

Puisi tersebut mempunyai makna tentang keluarga sebagai fondasi utama dalam kehidupan, yang memberikan dukungan baik di saat suka maupun duka. Keluarga digambarkan sebagai tempat perlindungan abadi, yang selalu hadir dengan kasih sayang meskipun kehidupan penuh dengan tantangan dan kesulitan. Rintangan dan ujian hidup datang silih berganti, tetapi bersama keluarga, kita mampu bangkit dan menghadapi semuanya dengan keberanian. Tidak hanya di saat duka, keluarga juga menjadi sumber kebahagiaan, dengan tawa dan cinta yang tulus. Keluarga bukan sekadar hubungan darah, tetapi merupakan pilar kekuatan yang membuat setiap perjuangan hidup penuh arti dan menjadikan rumah sebagai tempat kita selalu kembali, tak peduli seberapa besar badai kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun