Mohon tunggu...
Narendra Rafli Daniswara
Narendra Rafli Daniswara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

senang senang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komitmen Politik Luar Negeri Indonesia Masa Jokowi untuk Mendukung Palestina

3 Desember 2024   07:00 Diperbarui: 3 Desember 2024   07:02 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dukungan Indonesia terhadap Palestina merupakan salah satu pilar utama dalam politik luar negeri negara Indonesia. Sejak mengakui kemerdekaan Palestina pada tahun 1988, Indonesia telah berkomitmen untuk membantu rakyat Palestina dalam perjuangan mereka melawan penjajahan. 

Saat kepemimpinan Presiden Jokowi, dukungan ini semakin diperkuat melalui berbagai strategi diplomatik yang bertujuan memperjuangkan hak rakyat Palestina. Komitmen ini dinilai sudah bagus dengan adanya mencerminkan solidaritas, serta menunjukkan posisi moral Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Di bawah kepemimpinan Jokowi, Indonesia terus mendukung hak-hak rakyat Palestina, terutama untuk mendapatkan pengakuan sebagai negara merdeka. Jokowi sering menekankan bahwa mendukung Palestina adalah tanggung jawab politik dan moral Indonesia sebagai negara yang berjuang melawan kolonialisme.

Presiden Jokowi dan Menteri Luar Negeri Indonesia juga sering menyatakan bahwa perjuangan Palestina adalah bagian penting dari politik luar negeri Indonesia. Upaya memerdekakan Palestina adalah tujuan utama Indonesia.

Tindakan pro-palestina ini sudah sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 yang menegaskan bahwa kemerdekaan adalah hak setiap bangsa, dan oleh karena itu penjajahan harus dihapuskan. Indonesia harus mendukung kemerdekaan dan kedaulatan Palestina.

Seperti yang dikatakan oleh menlu Retno LP Marsudi, ”Kita tidak dapat membiarkan bangsa Palestina kehilangan pilihannya dan menerima ketidakadilan sepanjang hidupnya,”. 

Sebagai salah satu negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia, Indonesia merasa memiliki kewajiban moral untuk mendukung upaya Palestina. Indonesia berusaha untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan internasional untuk membantu masyarakat Palestina. 

Sejak pernyataan tegas Soekarno pada tahun 1962 hingga saat ini, Indonesia mempertahankan sikap menentang penjajahan Israel dan konsistendalam mendukung hak kemerdekaan bangsa Palestina. 

Dalam pandangan saya, dukungan ini sangat penting tidak hanya bagi Palestina, tetapi juga bagi citra Indonesia di mata dunia sebagai negara yang peduli terhadap isu-isu kemanusiaan.

Guna menanggapi masalah ini dan membantu Palestina, Indonesia sudah melakukan banyak hal. Termasuk dengan keikutsertaan aktif berpartisipasi dalam organisasi dan kegiatan internasional.

Indonesia terus menyuarakan masalah kemerdekaan Palestina di forum internasional di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Melalui pertemuan GNB, KTT ASEAN-PBB, dan forum internasional lainnya, Indonesia terus meminta dukungan global untuk proses kemerdekaan Palestina.

Pada KTT ASEAN-PBB di Laos tahun 2016, Presiden Jokowi berpidato menyerukan supaya ASEAN dan PBB mengedepankan dan memfokuskan usaha untuk mencapai kemerdekaan Palestina. Presiden Jokowi juga menekankan bahwa ASEAN dan PBB harus mendukung perdamaian Palestina-Israel melalui solusi dua negara. 

Di bawah pemerintahan Jokowi, Indonesia telah menjadi pemrakarsa dalam mendukung resolusi yang mengakui hak-hak rakyat Palestina.

Pada tahun 2018, Israel memulai serangan di Timur Tengah dan membuat Indonesia merespons dengan sangat keras. Presiden Jokowi menyatakan komitmen Indonesia untuk mendukung perjuangan masyarakat Palestina dengan tegas. bukan hanya secara retorika, tetapi juga melalui bantuan langsung dan partisipasi aktif dalam OKI.

Peran Indonesia dalam lingkup OKI ini sangat banyak.  Indonesia mengorganisir Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama (OKI) di Istanbul untuk menunjukkan dukungan internasional terhadap kebijakan kontroversial Amerika Serikat. 

Amerika Serikat yang saat itu ingin menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota dari Israel serta rencana pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Mendapat tentangan keras dari Indonesia. 

Atas hasil dari tragedi perselisihan di Timur Tengah memunculkan keprihatinan global dikarenakan Israel telah menghancurkan perumahan warga Palestina di Sur Bahir, Yerusalem Timur. Ditambah dengan  setidaknya terdapat 289 warga tewas akibat serangan Israel. 

Presiden Trump sebagai Presiden AS mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel telah melukai hati umat Islam dan rasa keadilan umat manusia. Indonesia juga mengingatkan dunia bahwa status hukum Jerussalem harus dihormati sesuai dengan hukum internasional.

Presiden Jokowi meminta negara-negara anggota (OKI) untuk melanjutkan hasil KTT Luar Biasa yang telah diselesaikan. Resolusi itu mencakup dua poin penting: mengakui Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina dan menolak pengakuan sepihak Trump.

Tidak hanya sekali itu saja indonesia ikut terlibat dalam KTT. tahun 2017, Indonesia menyelenggarakan KTT OKI ke 5 di Jakarta yang mana berhasil mendorong negara-negara anggota OKI untuk mendukung posisi Palestina di forum internasional.

Forum forum internasional diharapkan bisa terciptanya konsensus global untuk mendukung kemerdekaan Palestina. Saya percaya bahwa inisiatif semacam ini sangat penting untuk menciptakan kesadaran global tentang kondisi yang dihadapi rakyat Palestina.

Indonesia juga memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina. Pemerintah Indonesia telah mengalokasikan dana untuk program-program pembangunan di sektor kesehatan dan pendidikan di wilayah-wilayah yang terkena dampak konflik. 

Indonesia mendirikan berbagai rumah sakit dan klinik, seperti Rumah Sakit Indonesia dan berbagai klinik mata serta klinik THT. Bantuan ini merupakan hasil dari kerja sama antara pemerintah dengabn organisasi masyarakat terlebih dari yayasan.  

Sekolah juga sangat banyak didirikan oleh Indonesia dengan bantuan dari berbagai yayasan asal Indonesia yang fokus pada pendidikan untuk masyarakat Palestina. Pendidikan yang paling ditekankan adalah bidang keamanan individu. 

Tidak hanya mendirikan sekolah, Indonesia juga memberikan beasiswa dengan total jumlah 32 mahasiswa. Fasilitas beasiswa ini diberikan di Universitas Pertahanan.

Pemerintah Indonesia juga sudah memberikan bantuan senilai Rp 28,5 miliar dengan tujuan membiayai program peningkatan kapasitas yang memenuhi kebutuhan masyarakat Palestina dalam bidang pertanian, kewirausahaan, emansipasi perempuan, tata pemerintahan, TI dan komunikasi, serta pendidikan.

Komitmen politik luar negeri Indonesia masa Jokowi untuk mendukung Palestina sangat jelas. Melalui bantuan lingkup kerja sama internasional dan bantuan kemanusiaanl, Indonesia berusaha memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina secara efektif. 

Dengan langkah-langkah ini, Indonesia menunjukkan bahwa dukungan terhadap Palestina adalah bagian dari identitas dan tanggung jawab moral sebagai negara Muslim terbesar di dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun