Baru-baru ini nama Erick Thohir kembali menjadi buah bibir masyarakat. Â Bagaimana tidak, dipercaya sebagai Ketua Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) tersebut sukses menjalankan tugas nya dengan baik. Â
Asian Games meriah, pelaksanaan yang ciamik, pembukaan brilian yang dibantu oleh Wishnutama dan tim, prestasi Indonesia yang membanggakan, juga menjadi ajang yang sejenak bisa menyatukan kita dari segala hiruk-pikuk perbedaan pandangan Politik menjelang kontestasi Pemilu 2019. Pria yang lahir 30 Mei 1970 mengenyam Pendidikan Master Bisnis Administrasi dari Universitas Nasional Kalifornia.Â
Setelah selesai menyelesaikan kuliahnya, ia dan rekan semasa kuliahnya mendirikan Mahaka Group, sebuah Perusahaan induk dari beberapa Perusahaan yang memiliki fokus pada bisnis media dan entertainment. Â
Erick Thohir yang gemar olahraga basket pun pernah menjabat sebagai ketua Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) tahun 2006 - 2010. Â Ia juga dipercaya sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) dari tahun 2006 sampai sekarang. Â Kecintaannya akan olahraga basket membawa nya menjadi orang Asia pertama yang pernah mempunyai saham Tim Basket NBA ketika ia membeli saham Philadelphia 76ers.
Tidak hanya itu ditahun 2012 ia juga memiliki Klub Sepakbola DC United. Â Tahun 2013 merupakan tahun yang membuatnya menjadi buah bibir dari kalangan pecinta sepakbola terutama para "Interisti" di Indonesia, sebutan untuk para penggemar Klub Sepakbola Italia Inter Milan. Melalui proses negosiasi yang Panjang ia berhasil memiliki saham klub sebesar 70% dan juga menjadikannya sekaligus sebagai Presiden Klub tersebut.
Kembali ke Tanah Air, kesuksesan nya memimpin Asian Games 2018 juga mengantarkannya kedalam dunia Politik dengan ditunjuknya sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan nomor urut 01 Joko Widodo - Ma'ruf Amin. Â
Banyak yang awalnya meragukan kapasitas Erick Thohir di dunia Politik sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional. Â Menarik nya, Jokowi membela keputusan tersebut. "Ini bukan urusan berpolitik, ini urusan manajemen, mengelola kampanye, sehingga bisa berjalan dengan baik" , ujarnya.
"Ini Urusan Manajemen". Â Mari coba kita cermati dan pahami kembali kalimat tersebut juga dengan kembali memerhatikan perjalananan karir seorang Erick Thohir. Â Ia adalah lulusan Bisnis Administrasi, lalu memiliki bisnis media, yang juga cukup jauh dari apa yang ia mungkin pelajari saat kuliah, dan kecintaannya pada olahraga membuatnya menjadi pebisnis dibidang tersebut. Â Belum lagi baru saja ia berhasil memimpin Pagelaran Olaharaga Asian Games, sesuatu yang tentunya cukup jauh dari apa yang ia pelajari saat kuliah dulu.
Kalau kita menarik kesimpulan, diluar dari bidang yang memerlukan pengetahuan khusus seperti Kedokteran, mungkin kita bertanya, buat apa kuliah susah-susah karena pada akhirnya kemampuan paling penting dalam hidup kedepan adalah kemampuan manajerial. Â Kemampuan kita untuk mengatur sesuatu memastikan agar apa yang direncanakan berjalan sesuai apa yang diharapkan.
Ketika banyak orang Teknik yang bekerja di Bank, dan ketika dalam perjalanan kembali ke Jerman musim panas 2018, saya duduk Bersama seorang Bapak yang akan bepergian ke Addis Ababa di Afrika. Â
Ia adalah seorang Kepala Marketing dari sebuah perusahan obat-obatan yang sudah sering melakukan Ekspor keluar Negeri. Â Saya pun bertanya jurusan apa yang ia ambil saat kuliah. Â Ia menjawab , "Saya dulu kuliah Pertanian".