Mohon tunggu...
Narendra LungitPrabandaru
Narendra LungitPrabandaru Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasisa Kedokteran

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Kafein dalam Kopi Berbahaya bagi Lambung?

5 Januari 2024   17:58 Diperbarui: 5 Januari 2024   17:59 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

by Narendra Lungit Prabandaru Mahasiswa Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

Kopi merupakan sebuah minuman yang bisa memberikan dampak positif dan juga negatif bagi peminumnya. Kopi akan berdampak positif bagi tubuh apabila diminum secukupnya, dan akan berdampak negatif apabila diminum secara berlebihan. Semua ini yang terjadi pasti ada hubungan sebab akibat. Maka hal ini dapat terjadi karena ada kandungan-kandungan yang terdapat pada minuman ini. Salah satu kandungan di dalam kopi yang paling menonjol adalah kafein. Kafein sebenarnya tidak hanya terdapat pada kopi saja. Kafein yaitu suatu senyawa golongan alkaloid xantin yang dipercaya oleh sebagian besar orang untuk melawan rasa kantuk. Zat ini bisa ditemukan pada berbagai tumbuhan atau buah-buahan, minuman berenergi, coklat, kopi, the, dan lain-lain. Secara umum, kafein merupakan stimulan saraf bagi tubuh manusia, atas dasar  inilah minuman kopi atau teh akan menghilangkan rasa kantuk dan melawan rasa lelah. Tubuh menjadi akan terasa lebih bugar setelah minum secangkir kopi.

Hal ini menjadikan banyak penelitian-penelitian yang muncul tentang kandungan kafein yang ada di dalam kopi. Kandungan kafein juga dapat menimbulkan dampak positif dan juga negatif. Hal ini mengakibatkan kopi disukai oleh banyak orang karena bisa meningkatkan semangat dan juga mencegah kantuk. Selain itu, kafein juga memiliki efek farmakologis yang bermanfaat secara klinis, contohnya menstimulasi susunan pusat relaksasi otot polos, terutama otot polos bronkus dan stimulasi otot jantung. Selain memberikan efek positif, kafein juga dapat memberikan efek negatif bagi tubuh manusia. Penggunaan kafein dengan berlebihan dapat menyebabkan kecanduan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak dan rutin. Lebih jauhnya, konsumsi kafein secara berlebihan dapat memberikan efek negatif berupa detak jantung yang tidak normal, sakit kepala, muncul perasaan was-was dan cemas, tremor, gelisah, ingatan berkurang, insomnia, dan dapat menyebabkan gangguan pada lambung serta pencernaan. Oleh karena itu dianjurkan untuk mengkonsumsi kafein dengan kadar yang diperbolehkan.

Kandungan kafein dalam kopi sudah tidak asing lagi bagi para penikmat kopi, tetapi hanya sedikit yang mengetahui bagaimana cara kerja dan dampak yang di timbulkan dari kafein dalam kopi ini. Kafein termasuk salah satu senyawa yang bekerja dengan cara menstimulasi sistem saraf pusat. Setelah dikonsumsi, kafein akan diserap dari darah ke dalam jaringan tubuh. Pengaruh kafein terhadap lambung dijelaskan dalam suatu penelitian disebuah jurnal. Zat yang juga mengiritasi mukosa lambung seperti kafein dalam minuman ringan berkarbonasi, akan merangsang sekresi gastrin dari sel G. Gastrin disekresikan oleh sel-sel dalam lambung serta merangsang produksi asam hidroklorat yang dilakukan oleh sel parietal lambung. Gastrin berinteraksi dengan reseptor kolesistokinin (cholecystokinine receptor, CCK2R) pada enterochromaffin-like cells (ECL), melepaskan histamin yang kemudian berinteraksi dengan sel parietal untuk menginduksi sekresi HCl ke mukosa yang mengakibatkan kerusakan jaringan mukosa. Selain itu, histamin berfungsi sebagai mediator inflamasi yang dihasilkan oleh sel mast, basofil, trombosit, serta jaringan penunjang pada stroma terutama yang berada di sekitar pembuluh darah.

Kafein pada kopi biasanya diisolasi dengan ekstraksi menggunakan pelarut organik dan kondisi ekstraksi yaitu pelarut, suhu, waktu, pH, dan rasio komposisi solven dengan bahan sehingga dapat mempengaruhi efisiensi ekstraksi kafein. Beberapa faktor yang mempengaruhi proses penyeduhan adalah suhu air atau kondisi penyeduhan dan lama penyeduhan. Semakin tinggi suhu air ataupun proses penyeduhan, kemampuan air dalam mengekstrak kandungan kimia yang terdapat dalam kopi akan menjadi semakin tinggi. Sama halnya dengan lama penyeduhan. Lama penyeduhan akan mempengaruhi kadar bahan terlarut, intensitas warna, dan aroma. Semakin lama penyeduhan maka kesempatan kontak antara air penyeduh dengan kopi semakin lama juga sehingga proses ekstraksi menjadi lebih sempurna.

Tidak jarang orang yang tidak kuat dengan meminum kopi, mereka akan merasakan tidak enak pada organ pencernaannya, yaitu lambung. Lambung adalah salah satu organ yang ada dalam tubuh manusia. Lambung termasuk dalam organ pencernaan yang mempunyai fungsi untuk mencerna makanan yang telah di makan. Tidak jarang para penikmat kopi juga merasakan dampak seperti itu, terkadang mereka akan merasa kembung, mual, atau sakit perut. Hal ini tentu saja ada penyebabnya, salah satunya seperti yang menjadi topik artikel ini yaitu kopi yang di dalamnya mengandung kafein. Kopi akan membawa dampak seperti itu jika diminum secara berlebihan atau terlalu sering. Akan tetapi untuk orang yang tidak kuat dengan minuman ini, meskipun cuma mencicipi saja akan terasa efeknya ke organ pencernaan mereka.

Beberapa penyakit ataupun gangguan pada lambung yang disebabkan oleh makanan dan minuman serta juga bisa disebabkan oleh bakteri. Penyakit lain yang ada pada lambung salah satunya yaitu gastritis. Gastritis adalah gangguan kesehatan terkait proses pencernaan yang terdapat di lambung. Lambung bisa mengalami kerusakan karena proses peremasan yang terjadi secara terus menerus selama hidupnya. Lambung bisa mengalami kerusakan jika sering kosong, karena lambung akan meremas hingga dinding lambung lecet dan luka, dengan adanya luka tesebut mengalami proses inflamasi atau peradangan yang disebut gastritis. Penyakit gastritis disebabkan karena pola makan yang tidak sehat seperti konsumsi kopi, pola makan yang tidak teratur, merokok, konsumsi alkohol, konsumsi obat penghilang nyeri, stres psikologis, stres fisik, dan kelainan autoimun. Gejala yang timbul pada pasien gastritis yaitu rasa tidak enak pada perut, kembung, sakit kepala, dan mual.

Oleh karena itu, sebaiknya pengonsumsi kopi dapat mengatur hobi minum kopinya agar tidak berlebihan dan terlalu sering. Hal ini digunakan untuk mencegah dampak-dampak negatif yang ditimbulkan oleh kopi terhadap organ pencernaan manusia yaitu lambung. Jika diminum secara cukup dan tidak berlebihan, kopi akan memberikan dampak positif bagi peminumnya, karena kandungan-kandungan yang terdapat dalam kopi khususnya kafein akan memberi efek yang positif apabila di kopi di minum secukupnya dan tidak berlebihan, begitu juga sebaliknya, kandungan yang terdapat dalam kopi akan menimbulkan efek negatif jika di kopi di minum secara berlebihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun