Mohon tunggu...
Narendra Ardhana
Narendra Ardhana Mohon Tunggu... Akuntan - ODHA

(bukan nama sebenarnya) tidak ada yang berbeda dengan saya, saya hanya seorang pengidap HIV (ODHA) yang terdiagnosa sejak awal 2014 ketika berusia 26 tahun dan menjalani terapi ARV hingga saat ini. Masih aktif bekerja full time sebagai back office, sedang belajar berwirausaha dan tidak di bawah naungan suatu lembaga atau yayasan sosial ODHA. Bagi yang ingin sekedar berbagi cerita, saran dan kritik bisa melalui email narendra.ardhana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merindukan Sang Pemberi Kehidupan

20 Februari 2017   00:38 Diperbarui: 20 Februari 2017   00:42 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam gelap aku terjaga
 Dalam terang aku terpejam
 Dalam hujan aku terdiam
 Dalam malam aku bertanya
 Menunggu bintang jatuh lewat jendela
 Tapi doaku terasa hampa

 Kapan kau beri nafas kehidupan  
 Kenapa aku serasa tak bertuan
 Berjalan dalam temaram  
 Sunyi dan sepi tanpa suara

 Nyanyikanlah lagu untuk manusia
 Sebelum ia menutup mata
 Tunjukkanlah arah jalan
 Sebuah kisah kehidupan menuju pulang
 Sandaran jiwa yang dirindukan
 Kapan ia datang

 Apakah aku hidup seribu masa
 Menanti tuntunan yang tak kunjung datang
 Apakah aku hidup berjuta daya
 Melangkahlah kaki dalam lorong gelap
 Datanglah datanglah
 Mentari kian memudar
 Sebelum manusia ini lelah berharap
 Dan tak lagi terdengar rintihan

 Sebuah janji yang terucap
 Aku tahu kau tak kan terlambat
 Tapi apa daya aku bersimbah dosa
 Akankah mata menutupi kesalahan
 Segeralah segeralah
 Aku melihat duniaku tenggelam
 Dalam tangisan air mata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun