Mohon tunggu...
Narendra Ardhana
Narendra Ardhana Mohon Tunggu... Akuntan - ODHA

(bukan nama sebenarnya) tidak ada yang berbeda dengan saya, saya hanya seorang pengidap HIV (ODHA) yang terdiagnosa sejak awal 2014 ketika berusia 26 tahun dan menjalani terapi ARV hingga saat ini. Masih aktif bekerja full time sebagai back office, sedang belajar berwirausaha dan tidak di bawah naungan suatu lembaga atau yayasan sosial ODHA. Bagi yang ingin sekedar berbagi cerita, saran dan kritik bisa melalui email narendra.ardhana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Apa Kabarmu Ibukota

17 Januari 2017   21:09 Diperbarui: 17 Januari 2017   21:10 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa kabarmu ibukota
Canda tawa orang kesepian
Lalu lalang mereka bepergian
Tak berhenti kau berjalan

Untuk apa menyesal kalau tak bisa mengubah masa depan
Buat apa berpeluh keringat kalau hanya untuk kau tinggalkan
Sia sia semua percuma

Sebentar lagi gelap
Kenapa kau tak jua lelah
Tidurlah walau hanya sebentar
Namun cahayanya tak jua padam

Ada gadis kecil bermain gitar
Lelaki tua membaca koran
Pria muda duduk di taman sendirian
Seorang ibu menyapu jalanan
Wanita muda mendengarkan nyanyian
Nenek tua kelaparan

Apa kabarmu ibukota
Kenapa kau begitu tercinta
Orang-orang dekat tak berbicara
Terpisah jurang kecurigaan
Datang dan pergi sesukanya

Apa kabarmu ibukota
Tempat yang kurindukan
Kau makin apa sekarang
Suatu saat aku akan datang walau hanya sebentar

Apa kabarmu ibukota
Apakah kau masih sama seperti sebelumnya
Ataukah aku yang hingga kini tak berubah
Ibukota ibukota
Kau tak pernah kejam
Hanya saja aku yang bebal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun